Jelang Pilpres 2024

Anies Baswedan Ngaku Bakal Langsung Keliling Indonesia Usai Tak Lagi Jabat Sebagai Gubernur

Editor: Slamet Teguh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat melakukan tinjauan di Pintu Air Manggarai, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (20/2/2021).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNSUMSEL.COM, GAMBIR - Ajang pemilu masih lama digelar.

Namun, sejumlah tokoh sudah disebut bakal maju di pemilu tersebut.

Salah satunya ialah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Bila sesusai rencana pemilu bakal digelar pada tahun 2024 mendatang.

Masa jabatan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta bakal berakhir Oktober 2022 mendatang. Artinya, tersisa setahun lagi.

Anies mengakui kini sudah menyusun rencana kegiatan yang dilakukan setelah lengser dari jabatan Gubernur DKI Jakarta. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini bilang, dirinya berencana keliling Indonesia.

"Yang ada dalam benak saya, (jabatan gubernur) dituntaskan dulu, sesudah itu saya jadi orang bebas," ucapnya, Rabu (6/10/2021).

"Jadi, setelah habis (masa jabatan gubernur), saya ingin keliling saja, kemana-mana di Indonesia," tambahnya menjelaskan.

Rencana ini disusun Anies lantaran agenda Pilgub DKI Jakarta selanjutnya baru digelar pada 2024 mendatang, berbarengan dengan Pilpres 2024.

Artinya, masih ada jeda dua tahun sebelum Pilgub DKI selanjutnya diselenggarakan.

"Dulu rencananya tahun terakhir baru kampanye, ternyata enggak ada Pilkada tahun depan. Jadi ya sudah kita kerja terus saja karena enggak ada kampanye tahun depan," ujarnya.

Lantaran tahun depan tidak ada Pilgub DKI, Anies mengaku bakal terus fokus bekerja menyelesaikan masalah yang ada di ibu kota.

Dengan demikian, diharapkan seluruh janji Anies semasa kampanye dulu bisa terealisasi dengan baik.

Terlebih, Anies juga telah mengeluarkan instruksi terkait 28 program prioritas Pemprov DKI selama 2021-2022.

"Jadi tiga tahun pertama eksposur besar, tahun ke-4 mulai mendekati, tahun kelima baru persiapan Pilkada. Nah, kalau Pilkada enggak ada, ya sudah kita teruskan saja kerja sampai akhir," kata Anies.

Baca juga: Pengakuan Jadit Diduga Korban Penipuan CPNS Olivia Nathania, Dites Bakat Hingga Video Anies Baswedan

Baca juga: Nama Anies Baswedan Kembali Menjadi Sorotan, Dituding Minta Dana ke Bloomberg untuk Politik 2024

Kebersamaan Anies-Sandi

Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 oleh Presiden Joko Widodo pada 16 Oktober 2017, setelah memenangi Pilgub DKI Jakarta 2017.

Anies-Sandi memenangi Pilgub DKI Jakarta 2019 mengalahkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, dalam dua putaran.

Saat itu, Anies-Sandi diusung oleh Partai Gerindra dan PKS, dengan parpol pendukung Perindo dan Idaman. Pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni diusung Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN. Sementara, Ahok-Djarot diusung PDI Perjuangan, Golkar, Hanura dan NasDem.

Berdasarkan hasil sejumlah lembaga survei pada putaran pertama Pilkada DKI, elektabilitas Anies-Sandi seringkali menempati posisi buncit, kalah dari dua pasangan pesaingnya,

Namun, dari pemungutan suara putaran pertama Pilkada DKI Jakarta menunjukkan Anies-Sandi lolos ke putaran kedua bersama Ahok-Djarot. Sementara Agus-Sylvi harus gugur.

Pada putaran pertama, perolehan suara Anies-Sandi menempati urutan kedua dengan persentase 39,95 persen. Sementara Ahok-Djarot berada di posisi puncak dengan perolehan suara 42,99 persen dan Agus-Sylvi gugur dengan suara 17,07 persen.

Memasuki putaran kedua, hasil sejumlah lembaga survei menunjukkan keunggulan Anies-Sandi dibandingkan Ahok-Djarot. Namun, selisih elektabilitas kedua pasangan ini cukup tipis.

Dan hasil survei pun terbukti. Anies-Sandi memenangkan putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 dengan perolehan suara 57,96 persen, sementara Ahok-Djarot kalah dengan perolehan suara 42,04 persen. Selisih perolehan suara mereka terpaut jauh, yakni 15,92 persen.

Pada 27 Agustus 2018, Sandiaga Uno mengundurkan diri sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta lantaran dimajukan menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto untuk Pilpres 2019.

Kursi Wagub DKI Jakarta yang ditinggalkan Sandiaga Uno baru terisi oleh Ahmad Riza Patria pada 15 April 2020. 

Pada Pilpres 2019, pasangan Prabowo-Sandi diusung Partai Gerindra, PKS, PAN, Demokrat dan Berkarya.

Sementara, di kubu lawan ada nama capres-cawapres Joko Widodo-Maruf Amin selaku petahana.

Pasangan Jokowi-Maruf Amin diusung koalisi gemuk yakni PDI Perjuangan,  Golkar, PKB, NasDem, PPP, Hanura, PKPI, Perindo, PSI, dan PBB.

Hasil pemungutan suara Pilpres 2019 menempatkan pasangan Jokowi-Maruf Amin sebagai pemenang dengan perolehan suara 55,50 persen dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan 44,50 persen. Pemilihan ini dilaksanakan serentak dengan pemilihan umum legislatif.

Setelah kalah di Pilpres 2019, capres Prabowo Subianto justru bergabung dengan kubu lawan di pemerintah Jokowi-Maruf Amin. 

Pada 23 Oktober 2019, Prabowo dilantik menjadi Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju untuk periode 2019-2024.

Adapun Sandiaga Uno yang pernah tercatat daftar 40 orang terkaya Indonesia versi majalah Forbes tahun 2009 itu fokus pada bidang ekonomi kreatif dan terjun ke dunia YouTube.

Tak dinyana, pada akhir 2020, Sandiaga Uno juga bergabung ke pemerintahan Jokowi- Maruf Amin.

Pada 23 Desember 2020, Presiden Jokowi melantik Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf).

Sementara itu, hingga kini Anies Baswedan masih memimpin sebagai Gubernur DKI Jakarta. 

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Anies Berencana Keliling Indonesia Setelah Lengser, Safari Politik untuk Pilpres 2024?.

Berita Terkini