Berita Sriwijaya FC

Profil Tiga Kiper Andalan Sriwijaya FC di Liga 2 : Rizky Darmawan, Hendra Mole, Rudi Nurdin Rajak

Editor: Slamet Teguh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih kiper SFC Ferry Rotinsulu bersama ketiga kiper andalannya, Rizky Darmawan, Hendra Mole, Rudi Nurdin Rajak.

TRIBUNSUMSEL.COM - Jelang kick off babak penyisihan putaran I grup A Liga 2 yang akan berlangsung di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, pelatih kiper SFC Ferry Rotinsulu mewariskan ilmunya kepada ketiga kiper andalan Sriwijaya FC yakni, Rizky Darmawan, Hendra Mole, dan Rudi Nurdin Rajak. 

Sriwijaya FC menjadi tuan rumah Grup A yang akan menjamu PSPS Riau, KS Tiga Naga, Semen Padang FC, PSMS Medan, Muba Babel United.

"Persiapan sejauh ini baik-baik saja. Tidak ada yang spesial. Saya tidak membeda-bedakan kiper satu dengan yang lainnya. Siapa yang terbaik, siapa yang dipercaya pelatih nantinya itu yang diturunkan main," ungkap Pelatih kiper SFC Ferry Rotinsulu kepada Sripoku.com usai latihan di Lapangan Atletik Luar JSC, Selasa (28/9). 

Ferry menyatakan di antara ketiga kiper di bawah binaannya masih belum bisa dipastikan siapa yang bakal jadi kiper utama.

"Oh belum bisa dipastiin. Pas hari H nanti menentukan kiper yang akan diturunkan," tegas Ferry.

Ferry Rotinsulu yang kelahiran Palu (Sulawesi Tengah), 28 Desember 1982 mengaku tidak ada penekanan khusus kepada para kiper jelang digulirkan nya kompetisi. 

"Gak ada penekanan apa-apa. Saya latih apa yang saya lihat situasi di lapangan saja. Gak ada latihan tambahan. Cuma apa program dari pelatih yang disesuaikan aja sama latihan," kata bapak 3 anak buah pernikahannya dengan atlet karate Annisa Katarima. 

Meski mengaku tak memiliki agenda latihan khusus, pria bertinggi 182 cm mantan penjaga gawang andalan Tim Sriwijaya FC dan pernah jadi kiper Timnas ini mengaku tetap mengasah ketiga kiper hingga jelang kompetisi berjalan.

"Gak ada latihan khusus. Paling bagaimana mengantisipasi bola corner, bola tendangan bebas, bola tendangan penalti. Paling itu aja. Pesan saya yang jelas tetaplah jaga Prokes. Kepada suporter kalau bisa nonton lah di rumah saja," kata Ferry. 

Inilah profil Rizky Darmawan, kiper Sriwijaya FC yang bikin Persib Bandung mandul di laga ujicoba Rabu (23/6/2021)dengan skor 0-0. 

Rizky Darmawan berhasil menepis setiap bola yang mengarah ke mulut gawang. Penampilan apik Rizky Darmawan di bawah mistar gawang tak dapat dinafikkan.

Beberapa kali gempuran serangan Tim Maung Bandung ke daerah pertahanannya, namun masih kerap selalu dapat diatasinya.  

Rizky Darmawan merupakan mantan pemain Persija Jakarta. Ia turut membawa Macan Kemayoran meraih gelar Liga 1 Indonesia pada musim 2017/2018.

Setelah membela panji Persija Jakarta, selanjutnya Rizky Darmawan melanjutkan karir ke Persita Tangerang musim 2018, Mitra Kukar 2019 dan Sulut United musim 2019/2020.

Kehadiran Muhammad Rizky Darmawan kelahiran Tangerang, 5 Februari 1994 ini sendiri menambah aroma persaingan ketat di sektor penjaga gawang asuhan Ferry Routinsulu. 

Dimana sebelumnya Sriwijaya FC berhasil mendaratkan Rudi Nurdin Rajak dan Hendra Mole.

Namun demikian, ketiga kiper tersebut akan tetap bersaing untuk merebut posisi inti saat kompetisi Liga 2 2021 mendatang.

Kiper yang mengenakan kostum nomor 33 ini selama libur tim lalu, pulang ke tempat tinggalnya di Pamulang Barat, Tangerang Selatan. 

Baca juga: Nil Maizar Jelaskan Kondisi Sriwijaya FC Jelang Laga Perdana Liga 2 Indonesia, Sebut Laga Tak Mudah

Baca juga: Profil Atep, Legenda Persib yang Kini Perkuat Muba Babel United, Waspadai PSMS dan Sriwijaya FC

Kemudian kiper Sriwijaya FC lainnya bernam Hendra Mole. Bujangan kelahiran Ternate (Maluku Utara) 11 April 1994 yang murah senyum ini mengenakan kostum nomor 30.

Mantan kiper utama pada PON 2016 di Jabar yang membawa tanah kelahirannya juara 3 ini yang mengidolakan mantan Kiper Timnas Ferry Rotinsulu merupakan anak ketiga dari 4 bersaudara buah kasih pasangan Boni Rayani dan Merlin Mole.

Ia mengaku baru pertama kali menjadi kiper utama pada PON 2016 di Jabar. Sempat juara 3. Selanjutnya ia selalu menjadi kiper kedua.

Tim Profesional Perseru Serui 2013-2019, Sriwijaya FC 2019 (satu musim). Sempat 2017 di Persipura. PS Sleman 2020.

"Ada rasa pengen bisa masuk jadi kiper utama. Setiap goal keeper pasti ingin ke situ. Tapi gak gampang butuh kerja keras," katanya.

Pemilik tinggi badan 180 cm, dan berat badan 76 kg mengaku memegang kunci sebagai penjaga gawang itu untuk fokus.

"Pada intinya fokus aja. Kadang kan kiper gak fokus bisa lalai. Penempatan posisi yang benar. Biarpun latihan bagus, kalau gak fokus. Mental juga," ujarnya.

Hendra Mole yang musim lalu merupakan pemain sepakbola Indonesia yang bermain untuk PSS Sleman di Liga 1. 

Saat di SFC musim kompetisi 2019 lalu merupakan kiper kedua setelah Galih Darsono, dan kali ini bakal bersaing dengan kiper kedua SFC 2020 Rudi Nurdin Rajak dan Rizky Darmawan

Hendra Mole yang memiliki tinggi 181 cm sempat berseragam SFC pada musim 2018/2019. Pada musim itu ia, hampir ikut mengantarkan timnya lolos ke Liga 1.

"Ya kalau target itu dari manajemen pengennya tim ini seperti yang dulu. Jadi saya pengen kembali ke Liga 1," ujarnya.

Selanjutnya, kiper SFC juga ada yang bernama Rudi Nurdin Rajak.

Bujangan kelahiran Maregam Tidore Selatan Kota Tidore Provinsi Maluku Utara, 2 April 1999 yang musim lalu sering dijuluki Kurnia Meiganya SFC (Mantan kiper Timnas U19 dan pernah memperkuat Arema Malang Kunia Neiga Hermansyah). 

Kiper yang mengenakan kostum nomor punggung 20 merupakan jebolan PPLP Maluku Utara memiliki kiper yang diidolakannya selama ini yakni coach Ferry Rotinsulu dan kiper Barcelona Marc Andre Ter Stegen. 

"Saya sendiri dipanggil coach Ferry masuk ke Sriwijaya mungkin karena pernah sama-sama di Lampung sakti jadi bisa melihat permainan saya," kata Anak ketiga dari 4 bersaudara buah kasih pasangan Nurdin Rajak dan Jamilah Sulaiman. 

Rudi Nurdin Rajak ternyata punya kenangan dengan tempat ini di masa kecilnya yakni wisma atlet JSC. 

"Saya dari kecil kelas 6 sudah ikut O2SN Tingkat Nasional 2012 tandingnya di Palembang dan nginap di wisma atlet. Saya lupu tandingnya di lapangan mana. Kita Maluku Utara kalah sama Bali," bebernya. 

Mantan kiper utama Persikat Tegal tim Liga 3 yang berhasil membawanya naik kasta lolos Liga 2 ini. Selama duduk di bangku SMP, Rudi mengaku fokus sekolah. Habis itu ia terjun ke PPLP Maluku Utara setara SMA 2014-2015. Pas di situ dapat juara 2 tingkat PPLP Nasional 2016.

"Saya kelas 2 SMA itu habis itu POPWIL di Papua dapat juara 2. Pada saat kelas 3 ikut Kejurnas PPLP ke Pekanbaru sampai di 8 besar Tahun 2017. Baru 2018 ikut PONAS di Semarang, kalah di 8 besar," terangnya.

Lulus dari PPLP, Rudi terjun di Persikabo Bogor langsung dilihat dipantau coach Indra Sjafrie TC di Yogyakarta sampai sebulan dan sayangnya ketika diumumkan tidak lolos dalam seleksi Timnas U-19.

"Pemain bola semua mau dipanggil timnas tapi untuk itu mesti latihan lebih serius maksimal biar bisa dilirik. Yang terpenting fokus di Sriwijaya mudah-mudahan naik kasta," ujarnya.

Ia pun hijrah ke Tim Lampung Sakti kalahnya di babak 16 besar dan bertemu coach Ferry Rotinsulu Tahun 2018.

"Di Lampung Sakti saya jadi kiper kedua. Pada musim kemarin 2019 barulah main di Persikat Tegal sampai lolos naik Liga 2. Di Persikat Tegal saya jadi Kiper pertama," paparnya. (Abdul Hafiz)

Berita Terkini