Cerita Khas Palembang

Melihat Konsep Acara Penikahan Adat Palembang, Setiap Tahapan Mengandung Pengharapan dan Doa

Editor: Wawan Perdana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto Ilustrasi : Aldi Taher dan Salsabillih menikah dengan konsep adat Palembang pada tahun 2020 kemarin

Mirip serah-serahan dalam tradisi Jawa, dilakukan sebulan sebelum munggah.

Ritual menjelang akad nikah.

Ritual yang dilakukan calon pengantin wanita untuk kesehatan, kecantikan, dan lambang magis yang dipengaruhi kepercayaan tradisi.

Akad nikah.

Dilakukan di rumah calon pengantin pria, jika dilakukan di rumah calon pengantin wanita dikatakan "Kawin Numpang".

Munggah.

Puncak acara perkawinan adat Palembang. Melibatkan kedua belah pihak dan juga tamu undangan. Prosesi dimeriahkan dengan tabuhan rebana mengiringi pengantin pria, silat, adu pantun, dan sejumlah prosesi lainnya yang sarat makna seperti buka tirai (tanda pertemuan pertama lelaki dengan wanitanya), dan diakhiri dengan persembahan tari dari pengantin wanita.

Jika diperhatikan, baik dari segi bahasa maupun prosesinya, ritual kesultanan Palembang memiliki kemiripan dengan keraton Jawa.

Budaya tradisi memang tak jauh dari akar sejarah. Kerajaan Sriwijaya menjadi target sasaran Majapahit menguasai nusantara.

Akhirnya, budaya Jawa (Majapahit) mempengaruhi Sriwijaya. Paduan budaya inilah yang membuat prosesi pernikahan khas Palembang menjadi unik dan menarik, ditambah lagi pengaruh Cina, Arab, dan juga Hindu yang memperkaya adat istiadat dan busananya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Berita Terkini