Jaga Imunitas Lansia di Era Covid-19, Berfikir Positif Hingga Perbanyak Vitamin

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses Vaksinasi Lansia di Puskesmas Sukarami

TRIBUNSUMSEL.COM -- Lansia masuk kelompok yang paling rentan terkena covid-19 selain kelompok komorbid.

Pasalnya ketika seorang lansir terinfeksi covid-19 maka gejala untuk jadi buruk sangat cepat.

Hal ini ditambah dengan gejala yang ditimbul pada lansia yang terkena covid-19 sulit terlihat.

"Proses menua pada Lansia membuat imunitas turun dan penurunan dari segala aspek," ujar dr Mellisa Tantia, SpPD dalam acara Sumsel Virtual Fest, Senin kemarin (13/9/2021) dengan tema "Sehat Lansia di Era Covid-19".

Lebih Jauh dikatakan dr Mellisa, jika pada orang muda gejala covid yang timbul bisa batuk, sesak hingga letih sampai muntah,

Ini amat berbeda dengan kelompok lansia gejala yang muncul tidak jelas.

Pasalnya di beberapa kasus yang terjadi pada lansia seperti penurunan kesadaran, bicara merancaum, rasa kantuk kuat hingga mengompol

" Ada juga yang komorbid yang muncul yakni nyeri dada, ganguan kesadaran dan ini sulit mendiagnosisnya.

Sehingga saat pasien dibawa kerumah sakit sudah dalam keadaan parah dan sulit diobati sehingga menimbulkan kematian," bebernya.

Karena itu, jika ada muncul gejala seperti yang disebutkan pada lansia segera dibawa ke rumah sakit.

Karena itu, untuk menghindari covid-19 bagi lansia atau menjaga kesehatan di tengah pandemi bagi lansia ada beberapa hal yang dilakukan.

"Ya, kita membuatnya ini dari singkatan Covid itu sendiri agar memudahkan. C yakni catenet yakni istirahat yang cukup, bagi lansia ini juga penting kualitas tidur sangat dianjurkan diatas 8 jam perhari," ujarnya.

Lalu, O yakni optimistik. Jadi lansia harus berfikir positif agar ia juga bisa menjaga kesehatan tubuhnya.

"V dari kata covid yakni vigor atau olahraga pada lansia ini cukup penting tapi olahraganya yang ringan bukan seperti olahraga pada orang produktif lainnya," tutur dia.

Olahraga yang dianjurkan, lanjut dia yakni seperti meditasi, olahraga ditempat sambil duduk dan gerakan-gerakan khusus yang tidak beresiko bagi lansia.

"Olahraga ini bisa dilakukan 15 sampai 30 menit minimal dua sampai tiga kali dalam seminggu," ungkapnya.

Huruf I selanjutnya pada covid yakni Intik adikuat yakni cukup nutrisi, karbohidrat, vitamin dan lain sebagainya.

"Lansia itu butuh ini karena terjadi penurunan pada usianya mulai dari berkurang pengecapannya akibat gak ada gigi atau giginya mulai tanggal,

nafsu makan turun dan lain sebagainya," jelas dia.

Karena itu, kalau ini tak terpenuhi maka cepat akan diserang penyakit.

"Fungsi organ mulai turun, pencernaan menurun bahkan sering kita dengar terjadi sembelit,"tegasnya.

Tangkap layar Sumsel Virtual Fest 2021 bersama dokter RS Pusri Palembang, dr Mellisa Tantia, SpPD membahas Sehat Lansia di Era Covid-19. (TRIBUN SUMSEL/SRI HIDAYATUN)

Lanjut dia, karenanya kecukupan asupan gizi harus dilengkapi sesuai dengan usianya. Dan tambahan vitamin juga baik bagi lansia.

"Dan D yang terakhir yakni distancing yakni jaga jarak," ungkap dia.

Terkait vaksin bagi lansia, dr Mellisa juga menambahkan lansia juga masuk dalam golongan yang paling diutamakan vaksin.

"Jadi kalau sudah divaksin resiko jika tertular dengan gejala tidak terlalu berat.

 Karena itu maka kita harus ajak orangtua kita vaksin namun dengan kondisi dalam keadaan sehat," jelas dia.

Jika kondisi tidak sehat dan ada komorbid yang tidak terkontrol tentunya tidak disarankan.

(*)

Berita Terkini