TRIBUNSUMSEL.COM - Berada di tengah Pandemi Covid-19.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tetap bakal menggelar ajang balap Formula E 2022.
Namun, ajang balap Formula E 2022 di Ibu Kota ini berpotensi memboroskan anggaran daerah sebesar Rp 4,48 triliun.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membantah tudingan Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta soal potensi pemborosan anggaran Rp 4,48 triliun dalam ajang Formula E.
Meski demikian, politisi Partai Gerindra ini menghormati proyeksi yang disampaikan PDI Perjuangan tersebut.
“Tidak sampai sebesar itu dana Formula E,” kata Ariza di Balai Kota DKI pada Selasa (31/8/2021) malam.
Menurut Ariza, pemerintah daerah selalu bersikap terbuka dengan mitra kerjanya di DPRD DKI Jakarta.
Pihak eksekutif juga mempersilakan legislatif untuk memaparkan data yang dimiliki demi kepentingan rakyat Jakarta.
“Kalau punya data silakan sampaikan, sejauh ini program Formula E besarnya (anggaran) seperti yang disampaikan selama ini,” jelas Ariza.
Ajang balap Formula E 2022 di Ibu Kota berpotensi memboroskan anggaran daerah sebesar Rp 4,48 triliun.
Karena itulah, Fraksi PDI Perjuangan dan PSI DPRD DKI Jakarta menggulirkan hak interpelasi untuk meminta klarifikasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal rencana balap itu.
“Ada potensi pemborosan anggaran Rp 4,48 triliun, ini sebuah uang dengan jumlah yang sangat besar untuk seuah program yang tiba-tiba menjadi isu prioritas,” kata Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Manuara Siahaan saat jumpa pers pada Selasa (31/8/2021).
Baca juga: PDIP Sebut Ajang Balap Formula E 2022 di Jakarta Berpotensi Boroskan Anggaran Rp 4,48 triliun.
Baca juga: PSI-PDIP Siap-siap Gigit Jari Mayoritas Anggota DPRD Tolak Interpelasi Anies Baswedan soal Formula E
Manuara merinci, pemborosan anggaran itu terdiri dari pembayaran commitment fee atau biaya perjanjian sebesar Rp 2,35 triliun, biaya pelaksanaan Rp 1,23 triliun dan bank garansi Rp 890 miliar.
“Di Jakpro sendiri sudah keluar biaya, dan di Dinas Pemuda dan Olahraga juga sudah keluar biaya di luar commitment fee,” ujar Manuara.
Menurutnya, duit sebanyak Rp 4,48 triliun dapat dimanfaatkan untuk kepentingan yang bersentuhan langsung dengan rakyat.