TRIBUNSUMSEL.COM -- Pandemi covid-19 sampai saat ini belum tau kapan akan berakhirnya.
Terbaru, peneliti menyebut jika covid-19 akan menjadi sebuah endemi yang tidak akan hilang.
Disinilah manusia dituntut untuk bisa hidup berdampingan dengan covid-19.
Lalu bagaimana caranya?
Menurut Ahli Mikrobiologi Prof Dr Dr Yuwono M Biomed, kepada Tribunsumsel mengatakan kunci utama untuk bisa hidup berdampingan dengan Covid-19 terdapat pada imunitas.
"Artinya jika imunitas baik maka tidak akan tertapar," terangnya
Prof Yuwono sapaan akrabnya mengibaratkan tangan kiri penyakit dan tangan kanan imunitas.
Maka kalau tangan kanan lebih tinggi dari tangan kiri tentu akan tetap sehat.
"Kalau Positi tangan kanan di bawah tangan kiri bearti penyakit lebih kuat dan imun lagi lemah bisa sakit."
" Kalau seimbang posisinya bisa khawatir kalau turun dikit bis sakit, artisnya harus meningkatkan imunitas," tegasnya.
Adapun dikatakan Prof Yuwono ada cara tepat untuk meningkatkan imunitas pada tubuh seseorang.
"Pertama tidur cukup 6 sampai 8 jam, makan cukup, bergerak atau olahraga cukup, dan penting harus berfikir positif," ucapnya.
"Kalau masker sudah ke protokol kesehatan (Prokes) itu terkait keadaan akut seperti saat ini.
Kalau nanti sudah tidak akut seperti di Eropa itu sudah memutuskan tidak pakai masker lagi, karena sudah terbentuk herd immunity," tandasnya.
Prof Yuwono pun mengakui jika Covid-19 akan menjadi endemi nantinya.
Kalau Covid-19 akan jadi endemi ada tanda-tandanya seperti pengalaman dari SARS virusnya anggap SARS CoV-1.
Virus SARS dari 2002 sampai 2004 dan di atas 2010 masih ada dan itu jadi endemi," kata Prof Yuwono, Kamis (19/8/2021).
Lebih lanjut ia mengatakan, indikasi berikutnya sekarang kondisinya bisa dikatakan stabil
tidak ada penambahan keganasannya dan hanya penularnya saja yang bertambah.
Dibeberapa negara juga sudah pulih, terutama di tempat-tempat yang sudah melakukan vaksinasi.
"Di Indonesia juga bisa berkemungkinan seperti itu.
Dengan kondisi pandemi sudah tersebar di seluruh dunia maka tidak mudah begitu saja hilang," ungkapnya.
Menurutnya, butuh waktu lama untuk hilangnya, tapi tidak dalam kondisi seperti saat ini yang masih banyak dan berbahaya seperti saat ini.
(*)