“Penting bagi pasien untuk tidak berkecil hati karena pemulihan bukanlah jalan yang lurus, dan membangun kognisi dapat memakan waktu,” lanjutnya.
Dia juga menyarankan untuk membuat rencana perawatan untuk kabut otak pasca-Covid dapat menggunakan berbagai strategi untuk membantu pasien mengelola kehidupan sehari-hari.
Berikut beberapa hal yang dianjurkan selama masa perawatan:
1. Menggunakan kalender, membuat catatan, atau daftar yang harus dilakukan untuk membantu ingatan.
2. Menggunakan asosiasi kata untuk membantu menemukan kata yang tepat.
3. Meminimalkan gangguan untuk meningkatkan perhatian
4. Membangun daya tahan kognitif untuk mengurangi kelelahan kognitif dan meningkatkan konsentrasi.
“Seiring waktu, saat pasien pulih, mereka harus semakin tidak bergantung pada strategi ini,” kata Soriano.
“Jika Anda atau orang terkasih mengalami kabut otak setelah COVID, atau bahkan jika Anda tidak yakin, jangan hanya duduk dan menunggu keadaan membaik, periksalah.”
Kerusakan otak yang disebabkan oleh Covid-19 disebut lebih menyebar dibandingkan dengan stroke atau jenis cedera otak lainnya, sehingga memerlukan perawatan khusus.
Misalnya, meningkatkan aktivitas fisik dapat memiliki banyak efek menguntungkan, seperti oksigenasi dan pembersihan racun dari tubuh.
Namun, setelah Covid-19, beberapa pasien dapat mengalami kondisi yang disebut malaise pasca aktivitas, yang mengakibatkan penurunan tingkat energi yang sangat besar setelah aktivitas.
“Kita semua belajar lebih banyak tentang efek jangka panjang dari Covid-19 seiring berjalannya waktu. Seringkali, pasien yang datang menemui kami telah mengunjungi dokter perawatan primer dan spesialis lain yang tidak tahu bagaimana membantu,” kata Dr. Fleming.
“Kami memvalidasi kekhawatiran mereka dan mengembangkan program perawatan khusus menggunakan strategi yang kami tahu bekerja dengan pasien lain yang pulih dari cedera otak.” (Tribunwow.com/Afzal Nur Iman)
Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Seusai Isoman Jadi Pelupa dan Sulit Konsentrasi, Ini Penyebab Pasien Covid-19 Bisa Alami Brain Fog.