"Cinta mereka luar biasa, sering itu kalau makan, sepiring berdua, Kino sayang sekali sama istrinya," ucapnya.
Ada satu cerita perjuangan Kino, saat istrinya tengah ngidam, ingin dibelikan nasi padang.
"Waktu itu Lina malam-malam ngidam nasi padang, kan disana gelap, ada pemadaman, jadinya tidak dituruti oleh Kino, lalu Lina ngambek, akhirnya ya dibelikan," kenangnya.
Nasib Vino
Sementara, anak Kino dan Lina, Vino, harus menjalani isolasi mandiri seorang diri dirumahnya di Kutai Barat.
"Vino lahir di Sragen, tapi sejak berumur 7 bulan, Vino dibawa oleh kedua orangtuanya, dan menetap di Kalimantan Timur," kata Panikem, nenek Vino, Jumat (23/7/2021).
Mengetahui kedua orangtuanya meninggal dunia, tak membuat Vino kecil ketakutan.
Menurut Panikem, ibunda Vino meninggal terlebih dahulu.
"Pertama diajak Budenya ke makam ibunya, diajak nyekar, kemudian dua hari kemudian, Vino diajak lagi kesana," katanya.
Ya, selang dua hari, sang ayah tercinta meninggal dunia setelah berjuang melawan covid-19.
Saat diajak ke makam, Vino heran karena ada dua makam disana.
Saat itu, Vino tak mengetahui jika ayahnya telah meninggal dunia.
"Diberitahui Budenya kalau itu makam ayahnya. Lalu Vino bilang 'Bapak lagi, bapak lagi', hanya mengucapkan itu saja, tidak menangis," tambahnya menjelaskan.
Hingga kini, Vino belum dapat pulang ke Sragen, lantaran tidak ada penerbangan, imbas kebijakan PPKM.
"Terakhir, tadi malam Vino telfonan sama sepupunya di Sragen, ngajak main game bareng, keadaannya sehat banget, ceria," pungkasnya. (*)