Situasi di Poso

Situasi di Poso Kembali Memanas, Aparat Baku Tembak Dengan Kelompok MIT Poso, Satu Teroris Tewas

Editor: Slamet Teguh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satgas Madago Raya kembali terlibat kontak senjata dengan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Sabtu (17/7/2021) sekitar pukul 11.30 Wita.

Wakasatgas Humas Ops Madago Raya AKBP Bronto Budiyono menyatakan, kedua jenazah juga dimandikan, dikafani, dan disalatkan di ruang instalasi jenazah Rumkit Bhayangkara.

“Setelah dilakukan autopsi dan pengambilan sidik jari oleh tim DVI dan Inavis Polda Sulteng."

"Kedua jenazah teroris Poso langsung dimakamkan di pemakaman umum Kelurahan Poboya Palu secara Syariat Islam," kata Bronto lewat keterangan tertulis, Kamis (15/7/2021).

Ia menyampaikan, kondisi kedua jenazah juga telah membusuk, lantaran sulitnya proses evakuasi jenazah, dan baru berhasil dievakuasi pada hari keempat.

“Kondisi kedua jenazah yang sudah membusuk dikarenakan hari keempat baru berhasil dievakuasi, menyulitkan identifikasi untuk mengetahui identitas kedua jenazah, sehingga diputuskan untuk segera dimakamkan,” terang Bronto.

Ia menuturkan, prosedur identifikasi oleh tim DVI dan Inafis Polda Sulteng sudah sesuai SOP.

Pihak Rumkit Bhayangkara Palu tinggal melakukan pengambilan sampel DNA dari keluarga kedua jenazah.

Keluarga kedua jenazah diharapkan kooperatif mendukung identifikasi.

"Apabila sampel DNA dari keluarga kedua jenazah sudah bisa diambil, maka hasilnya paling cepat enam hari akan dapat diketahui identitas kedua jenazah tersebut."

"Dan kepolisian sesegera mungkin akan menyampaikan informasi perkembangannya kepada masyarakat," papar Bronto.

Sebelumnya, TNI berhasil mengevakuasi dua jenazah teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT), dari Pegunungan Tokasa, Sulawesi Tengah.

Setelah empat hari berupaya, akhirnya Tim Evakuasi Koopsgabsus Tricakti berhasil membawa jenazah dua teroris Poso, yakni Rukli dan Ahmad Panjang, keluar dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) pada Rabu (14/7/2021) pukul 14.30 WITA.

Rintangan alam harus dihadapi para prajurit TNI yang tergabung dalam Koospsgabsus Tricakti, untuk mengevakuasi dua jenazah yang tewas dalam penyergapan pada Minggu (11/7/2021) lalu itu.

Tidak hanya harus berjibaku melewati lebatnya hutan dan cuaca yang berubah-ubah, mereka pun bahkan sempat membuat rakit untuk menyusuri beberapa arus sungai deras dan rangkaian air terjun, di sekitar Pegunungan Tokasa.

Hingga pada hari keempat evakuasi, tim evakuasi di lapangan yang dipimpin langsung Wapangkoopsgabsus Brigjen TNI Rafael Granada Baay itu diberikan kelancaran.

Halaman
1234

Berita Terkini