Menurutnya, Warga Jember ini menyebutkan bahwa saat itu penumpang dalam kondisi panik karena tidak ada pemberitahuan atau peringatan kapal akan tenggelam.
Taufik sendiri adalah salah satu penumpang yang hendak ke Denpasar, Bali.
"Saat itu orang-orang bingung. Karena tidak ada peringatan apapun. Seperti sirine atau apa tidak ada. Saya hanya melihat petugasnya lari-lari," kata Taufik.
Banyak penumpang yang panik karena kapal tiba-tiba terus miring ke kiri, dan akhirnya terbalik.
"Saya mendengar orang berteriak pakai pelampung. Saya cari di lemari tapi tidak bisa dibuka oleh petugasnya. Saya tendang saja lemarinya akhirnya bisa dibuka dan saya dapat pelampung," kata Taufik.
"Saat itu saya hanya berpikir bagaimana caranya selamat," katanya.
Kapal terus miring ke kiri, dan Taufik memberanikan diri untuk keluar dari kapal.
Setelah kapal terbalik banyak penumpang yang terapung di laut dalam keadaan yang gelap.
Baca juga: Kisah Korban Selamat KMP Yunicee Tenggelam, Terombang-ambing di Laut, Masih Bisa Selamatkan 2 Orang
Seperti yang dirasakan Sukro (44) warga Srono, Banyuwangi.
Sebelum tenggelam, Sukro mengambil pelampung dan langsung loncat ke laut.
Sukro mengaku hampir 30 menit terapung di laut hingga akhirnya ditolong oleh kapal lain yang melintas.
"Sekitar setengah jam saya terapung, hingga akhirnya ada kapal lewat dan saya teriak minta tolong. Alhamdulillah saya bersyukur masih diberi keselamatan," katanya.
Kisah Usniadi
Seorang korban selamat, Usnaidi menceritakan bagaimana ia menyelamatkan diri dari kejadian mencekam itu.
Tak hanya menyelamatkan dirinya sendiri, ia pula menyelamatkan dua orang korban lainnya dari tragedi itu.