Kasus Rizieq Shihab

Deretan Vonis Kasus Hukum Rizieq Shihab di Tahun 2021 : Mulai Denda Hingga Penjara 4 Tahun

Editor: Slamet Teguh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNSUMSEL.COM - Sejumlah masalah terus dialami oleh Rizieq Shihab selama kembali ke Indonesia.

Tak lama setelah kembali, Rizieq Shihab harus ditahan karena sejumlah persoalan hukum yang ia hadapi.

Bahkan, organisasi Front Pembela Islam (FPI) yang ia besarkanpun harus dibubarkan pemerintah.

Selama ditahan, tak hanya satu Rizieq Shihab telah menerima tiga vonis untuk tiga perkara yang menjeratnya.

Terbaru, Majelis Hakim PN Jakarta Timur menjatuhkan vonis empat tahun penjara terhadap Rizieq Shihab terkait kasus hasil swab tes di RS UMMI Bogor, Kamis (24/6/2021).

Vonis ini paling berat di antara hukuman yang diterima Rizieq Shihab dalam dua kasus lainnya.

Diketahui, eks Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) tersebut terjerat dalam tiga kasus yang berbeda.

Yaitu kasus dugaan penghasutan dan kerumunan di Petamburan, kasus kerumunan di Megamendung, dan kasus hasil swab tes di RS UMMI, Bogor.

Yang menjadi catatan, dari ketiga vonis yang dijatuhkan, semuanya lebih ringan dari tuntutan jaksa.

Selain itu, ketiga putusan ini juga belum memiliki kekuatan hukum tetap alias inkrah.

Sebab, tim kuasa hukum Rizieq Shihab mengajukan banding terkait kasus kerumunan di Petamburan dan hasil swab tes di RS UMMI Bogor.

Sementara tim jaksa juga mengajukan banding atas vonis yang dijatuhkan dalam perkara kerumunan di Petamburan dan Megamendung.

Selengkapnya, berikut daftar vonis yang diterima Rizieq Shihab sebagaimana dirangkum Tribunnews.com:

1. Denda Rp 20 Juta

Dalam kasus kerumunan di Megamendung, Rizieq Shihab dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman berupa denda Rp 20 juta.

Apabila tidak dibayar, maka vonis denda diganti dengan hukuman penjara 5 bulan.

Vonis tersebut dibacakan oleh Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Suparman Nyompa pada Kamis (27/5/2021).

"Menyatakan terdakwa (Rizieq Shihab) terbukti secara sah dan meyakinkan tidak mematuhi aturan kekarantinaan kesehatan."

"Menjatuhkan pidana dengan pidana denda sebesar Rp 20 juta, apabila tidak dibayar maka diganti dengan hukuman penjara 5 bulan," kata Suparman.

Vonis tersebut lebih ringan dibanding tuntutan jaksa yang menuntut eks Rizieq Shihab dengan pidana penjara selama 10 bulan dan denda Rp 50 juta subsider 3 bulan penjara.

Terhadap vonis berupa denda Rp 20 juta, tim kuasa hukum Rizieq Shihab mengaku menerima dan tidak mengajukan banding.

Sementara tim jaksa mengajukan banding.

Baca juga: Rizieq Shihab Terus Melawan Usai Divonis 4 Tahun Penjara, Beri Pesan ke Kuasa Hukum Lawan Terus

Baca juga: Rekam Jejak Khadwanto SH Hakim yang Vonis Rizieq Shihab 4 Tahun Penjara, Sebut Meresahkan Masyarakat

2. Vonis 8 Bulan Penjara

Pada hari dan tempat yang sama, Rizieq Shihab menghadapi vonis berbeda untuk kasus dugaan penghasutan dan kerumunan di Petamburan.

Oleh Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Rizieq Shihab divonis 8 bulan penjara.

Selain Rizieq, para terdakwa lainnya yakni Ahmad Sobri Lubis, Haris Ubaidillah, Ali bin Alwi Alatas, Maman Suryadi, dan Idrus, juga dijatuhi hukuman serupa yakni 8 bulan penjara.

Mereka dinilai terbukti bersalah terkait kasus kerumunan Petamburan, Jakarta.

"Telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana tidak mematuhi pelaksanaan kekarantinaan kesehatan secara bersama-sama," kata Ketua Majelis Hakim, Suparman Nyompa di ruang sidang, Kamis (27/5/2021).

"Menjatuhkan pidana atas diri terdakwa Rizieq Shihab, Haris Ubaidillah, Shabri Lubis, Ali Alwi Alatas, Idrus alias Idrus Alhasyi, dan Maman Suryadi dengan pidana penjara masing-masing selama delapan bulan," imbuh Suparman.

Hakim pun menyatakan lamanya terdakwa ditahan dikurangkan dari pidana yang dijatuhkan.

"Menyatakan terdakwa tetap dalam tahanan," kata hakim.

Vonis yang diketok hakim ini juga lebih rendah dari tuntutan jaksa.

Sebelumnya, jaksa menuntut Rizieq Shihab dengan pidana 2 tahun penjara serta pencabutan hak untuk menjadi pengurus organisasi masyarakat selama 3 tahun.

Berbeda dengan vonis sebelumnya, tim kuasa hukum Rizieq Shihab mengajukan banding dalam kasus ini.

Anggota tim kuasa hukum Rizieq Shihab, Aziz Yanuar menjelaskan alasan kenapa pihaknya hanya mengajukan banding atas putusan dalam perkara kerumunan warga di Petamburan, Jakarta Pusat.

"Didasarkan karena menggunakan pasal yang sama, peristiwa yang serupa, dengan majelis hakim yang sama namun menghasilkan disparitas (perbedaan) putusan," kata Aziz dalam keterangannya di Jakarta Timur, Rabu (2/6/2021).

Pasal sama yang dimaksud pada perkara kerumunan di Petamburan dan Megamendung, Rizieq Shihab divonis terbukti melanggar pasal 93 UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan.

Bedanya, pada perkara kerumunan di Petamburan, Rizieq Shihab divonis delapan bulan pidana penjara.

Sementara pada perkara kerumunan Megamendung divonis hukuman denda Rp 20 juta.

Putusan tersebut dijatuhkan oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur yang sama dan diketuai Suparman Nyompa dengan anggota M Djohan Arifin dan Agam Syarief Baharudin.

"Dalam perkara Megamendung, hakim menilai tidak perlu menjatuhkan pidana badan dan hanya menjatuhkan pidana denda."

"Namun dalam perkara Petamburan hakim justru menjatuhakan pidana badan," ujarnya, dikutip dari TribunJakarta.com.

Selain terdapat perbedaan vonis meski disangkakan pasal sama, Aziz menuturkan, pada perkara kerumunan Petamburan, Majelis Hakim juga mengesampingkan denda administrasi yang dibayar.

Yakni denda administrasi sebesar Rp 50 juta yang sudah dibayar ke Pemprov DKI Jakarta sebagai pelanggar protokol kesehatan karena mengaku bersalah atas terjadinya kerumunan.

Tim kuasa hukum berpendapat pembayaran denda tersebut harusnya membuat kasus kerumunan Petamburan yang menjerat Rizieq tidak diproses secara hukum pidana di Pengadilan.

Termasuk untuk lima eks petinggi FPI, Haris Ubaidillah, Ahmad Sabri Lubis, Ali Alwi Alatas, Idrus Al Habsyi, dan Maman Suryadi terdakwa kasus kerumunan yang juga divonis delapan bulan penjara.

"Habib Rizieq Syihab dan kawan-kawan menilai sesungguhnya masih banyak persoalan yang perlu diselesaikan dari sekadar menghadapi persidangan pelanggaran yang dianggap kejahatan protokol kesehatan," tuturnya.

Aziz mengatakan, pihaknya menghormati putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur dan sikap jaksa yang mengajukan banding dalam dua perkara kerumunan.

Namun pihaknya menyinggung upaya banding yang secara resmi diajukan JPU pada Jumat (28/5/2021) sehingga proses peradilan perkara berlanjut di tingkat Pengadilan Tinggi Jakarta.

"Banding merupakan hak JPU yang diatur KUHAP. Namun secara nyata memperlihatkan nafsu kekuasaan melalui tangan JPU untuk memenjarakan Habib Rizieq Syihab dan kawan-kawan dengan waktu yang lebih lama," lanjut Aziz.

3. Vonis 4 Tahun Penjara

Terbaru, Rizieq Shihab juga menghadapi vonis dari Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur terkait kasus hasil swab tes di RS UMMI Bogor.

Ia dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman empat tahun penjara.

"Menyatakan Muhammad Rizieq Shihab terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana penjara empat tahun," ujar Hakim Ketua Khadwanto, Kamis (24/6/2021).

Vonis tersebut lebih ringan dari yang diajukan Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Sebelumnya, jaksa menuntut Rizieq Shihab dengan hukuman enam tahun penjara dalam kasus tersebut.

Setelah menjatuhkan vonis, majelis hakim juga memberikan opsi kepada Rizieq Shihab untuk mengajukan permohonan pengampunan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Sesuai pasal 196 KUHP, saudara memiliki hak pertama menerima atau menolak putusan saat ini juga, yaitu mengajukan banding."

"Kedua, hak untuk pikir-pikir selama tujuh hari untuk menentukan sikap," kata Khadwanto.

"Ketiga, mengajukan permohonan pengampunan kepada presiden dalam hal saudara menerima putusan yang disebut grasi," tambah Khadwanto.

Setelah mendengar vonis dari Majelis Hakim, Rizieq Shihab menolak putusan tersebut.

Alasannya, menurut Rizieq, tak ada saksi ahli forensik yang hadir selama persidangan.

"Setelah saya mendengar keputusan hakim, ada beberapa hal yang tidak bisa saya terima."

"Di antaranya tuntutan dari jaksa yang meminta mengajukan saksi ahli forensik."

"Padahal di pengadilan ini saksi ahli forensik tidak pernah ada," tuturnya.

Karena itu, Rizieq akan mengajukan banding.

"Saya menolak putusan majelis hakim dan saya menyatakan banding," tegas dia.

(Tribunnews.com/Sri Juliati/Rizki Sandi Saputra, TribunJakarta.com, Bima Putra)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul DAFTAR 3 Vonis Rizieq Shihab: Denda Rp 20 Juta hingga 4 Tahun Penjara.

Berita Terkini