TRIBUNSUMSEL.COM, PALI -- Terkait tidak mendapatkan kuota jemaah Haji asal Indonesia yang kembali tidak bisa berangkat ke Tanah Suci Mekkah Tahun 2021 ini tak sedikit membuat kecewa para jemaah haji.
Apalagi, antrian sejak 10-15 tahun lalu menunggu untuk berangkat Haji kembali pupus atau ditunda lantaran Pandemi Covid-19.
Salah seorang Jemaah Haji asal Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) tak bisa menutupi kekecewaannya.
Dengan mata berkaca-kaca, Sukirno salah seorang jemaah haji asal Bumi Serepat mencurahkan kekecewaannya.
"Semua jemaah haji khusus Indonesia harus tertunda untuk yang ke dua kali ini. Kecewa Pasti. Hanya orang munafik yang barangkali sudah harus berangkat ke tanah suci, namun tertunda. Mungkin kalau tidak kecewa ya hanya orang munafik," ungkap Sukirno, Jumat (4/6/2021).
Baca juga: Haji 2021 Batal, Ini Tata Cara Prosedur Pengembalian Dana Biaya Haji (Bipih)
Menurutnya, semua umat Muslim pasti merindukan tanah suci. Apalagi jemaah haji dengan masa tunggu yang panjang menambah keinginan kerinduan mengunjungi mendapatkan panggilan suci mengunjungi tanah suci dari Allah.
Dijelaskan, mendaftar Sukirno bersama istrinya Sunarni sudah mendaftar Jemaah Haji pada Tahun 2012.
Kemudian dua tahun lalu mendapat panggilan dari Kemenag PALI.
Persiapan seperti manasik haji sudah dilakukan serta Vaksinasi Covid-19.
"Persyaratan dan persiapan semuanya sudah lengkap. Namun Pandemi Covid-19 harus memaksa kami beserta rombongan jemaah haji lainnya untuk kembali menunda niat beribadah di tanah suci Mekkah." Jelasnya.
Dirinya bersama jemaah haji lainnya berharap pada kesempatan tahun depan akan bisa diberangkatkan haji.
"Kami tidak tahu persis apa alasan penundaan yang kedua ini. Namun saya percaya kepada pemerintah memberikan hal terbaik," kayanya.
Sukirno bersama istrinya Sukarni dengan total 11 orang jemaah haji keseluruhan asal Bumi Serepat Serasan sudah mempersiapkan hal terbaik, seperti dari dua tahun lalu mengikuti manasik haji mandiri.
Baca juga: Cerita Kasubbag Humas Polres OKU Timur 2 Kali Tertunda Berangkat Haji
Sementara, Kepala Kemenag PALI, M Makki berkata pemerintah kerajaan Saudi Arabiah memutuskan Indonesia salah satu negara yang sampai saat ini belum boleh masuk Saudi lantaran Covid-19.
"Pemerintah Arab Saudi menyediakan 60.000 kuota jemaah haji se Dunia. Indonesia dianggap masih merebaknya Covid-19 sehingga belum bisa diizinkan masuk Saudi Arabiah." katanya.