Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Rahmat Aizullah
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Warga di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) 'menyerbu' penjual daging sapi atau kerbau menjelang puasa Ramadan 1442 Hijriah.
Harga daging sapi atau kerbau di pasar-pasar tradisional di Muratara mencapai Rp 140 ribu per kilogram (Kg).
Meski harganya agak tinggi, namun warga rebutan membeli daging tersebut bahkan ada yang tidak kebagian.
"Besok mau puasa, beli daging untuk sahur," kata warga, Hengki ditemui di pasar Lawang Agung Rupit, Senin (12/4/2021).
Baca juga: DKPP Akan Periksa 5 Komisioner KPU Muratara, Diduga Langgar Kode Etik
Penjual daging, Reno mengungkapkan harga daging menjelang puasa memang naik dari hari biasanya.
Itu dipengaruhi oleh permintaan yang meningkat, sehingga harga tinggi pun masih dibeli warga.
"Kalau hari-hari biasa di bawah harga ini sedikit, sekitar Rp 120 ribu per kilo," ujar Usman.
Dia mengakui kenaikan harga daging karena menyesuaikan harga di pasaran yang sudah dipatok oleh para pedagang lainnya.
"Semuanya jual Rp 140 ribu per kilo, masa saya mau merusak pasaran, tapi ada beberapa pembeli tertentu saya kasih Rp 130 ribu," katanya.
Baca juga: Melihat Desa Bumi Makmur Muratara, Swadaya Bangun Pasar Senilai Rp 4,7 Miliar
Sementara itu, ibu rumah tangga, Zizah mengaku heran dengan harga daging sapi atau kerbau yang selalu naik setiap menjelang puasa.
"Kalau mau puasa harga daging selalu naik, padahal hari-hari biasanya saya suka beli itu masih harga normal," katanya.
Dia berharap pemerintah bisa mengatasi masalah kenaikan harga daging yang tiba-tiba naik saat momen tertentu.
Dia mencurigai naiknya harga daging adalah permainan para pedagang itu sendiri.
"Kalau dibilang mahal karena ketersediaan sedikit, tapi yang jual banyak, sedangkan harganya tetap mahal," ujarnya.