Driver Taksi Online Palembang Menghilang: Sejak Hilang, Anak Bungsu Epan Selalu Rewel

Penulis: M. Ardiansyah
Editor: Prawira Maulana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekar, istri Epan, driver online yang menghilang usai antar penumpang.

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sejak hilang 11 hari lalu, istri Epan Tornado (30) yakni Sekar Hasri (25) merasa sangat waswas dengan kondisi suaminya yang hingga kini belum ada kabar berita. 

Tak ada kabar berita dan pulang-pulang ke rumah, ternyata kontak batin dengan anak bungsunya yang berumur belum 40 hari. Sekar mengungkapkan, sejak beberapa hari ini anak keduanya selalu rewel.

"Sekarang anak saya yang belum
40 hari ini selaku rewel. Biasanya tidak pernah seperti ini," ujar Sekar ketika ditemui di rumahnya yang berada di Jalan Macan Lindungan Lorong Tanjung 2 Kelurahan Bukit Baru Kecamatan IB 1 Palembang, Selasa (30/3/2021).

Informasi yang diterima Sekar, suaminya mengantar penumpang ke arah Sungai Lilin Kabupaten Muba Sumsel secara offline. Saat pergi, sang suami sempat berkomunikasi dengan dirinya menyatakan bila sedang mengajarkan penumpang.

"Tidak ada masalah sama sekali. Sempat teleponan, setelag itu tidak ada lagi kabar. Tiba-riba ada kabar, katanya ponsel suami saya ditemukan orang di rumah makan. Padahal, kata suami saya tadi mereka sempat stop di SPBU Betung," katanya. 

Epan Tarnando (30) driver taksi online (taksol) di Palembang dilaporkan hilang setelah pamit hendak mengantar penumpang ke arah Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba). 

Sekar Hasri (25) istri Epan yang belum genap 40 hari melahirkan putri kedua mereka, benar-benar resah mencari keberadaan suaminya. 

"Saya terus berdoa semoga dia segera pulang dalam keadaan selamat," kata Sekar saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (30/3/2021). 

Sekar terakhir kali bertemu dengan Epan saat suaminya itu pamit hendak pergi ke percetakan milik mereka, Jumat (19/3/2021). 

Sekar sempat bertanya pada suaminya apakah akan pulang atau tidak ke rumah. 

Sebab bukan hal baru bagi Sekar bila suaminya sesekali tidak pulang ke rumah. 

Hal itu juga tidak terlepas dari kesibukan sang suami yang memiliki usaha percetakan. 

Namun usaha itu terdampak pandemi sehingga menjadikan Epan memilih jadi driver taksi online untuk memperoleh tambahan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. 

"Biasanya kalau tidak pulang dia suka tidur di mobil atau di percetakan. Itu sudah jadi hal biasa buat saya," ujar Sekar. 

Kemudian di hari Sabtu, (20/3/2021) sekira pukul 21.00 WIB, Sekar menghubungi suaminya untuk bertanya kabar. 

Melalui pesan Whatsapp, Epan menjawab bahwa dirinya akan pulang setelah menyelesaikan orderan dari penumpang yang minta diantarkan ke kawasan Sungai Lilin. 

"Waktu itu saya tanya, kakak pulang atau tidak. Terus dia jawab pulang, soalnya badannya sudah gatal dari kemarin belum mandi. Tapi kata dia mau selesaikan orderan dulu. Orderannya ke arah Sungai Lilin hampir ke Jambi. Saya tanya aman tidak. InsyaAllah aman, dia bilang begitu," cerita Sekar menirukan percakapan dengan suaminya. 

Setelah mendapat kabar, malam itu Sekar terus menunggu kepulangan suaminya. 

Hingga akhirnya ia ketiduran dan baru terbangun sekira pukul 00.00 WIB. 

"Setelah terbangun, kembali saya chat lagi suruh dia pulang. Dibalasnya, iya nanti pulang. Ya akhirnya saya tidur lagi, namanya orang belum 40 hari lahiran, jadi mudah capek," ujarnya. 

Namun sejak saat itu, Epan tidak kunjung memberi kabar. 

Puncaknya pada Senin (22/3/2021), Sekar menyadari bahwa suaminya sudah memblokir kontak mereka. 

Barulah keesokan harinya, Epan menghubungi Sekar melalui pesan Facebook dan Instagram untuk memberitahu keberadaannya. 

"Dia ngabari hpnya ketinggalan di SPBU semalam. Jadi saat itu dia pinjam HP orang yang lagi order mobil untuk kasih kabar ke saya via FB dan IG. Disitu saya tanya, kenapa nomor saya diblok. Terus dia jawab karena risih soalnya ditanya terus kapan pulang, jadi diblokirnya. Saat itu saya curiga, apa benar itu suami saya soalnya kok aneh tidak seperti biasanya," cerita Sekar. 

"Kemudian saya coba tanya lagi, dia pulang atau tidak. Dijawabnya, iya pulang dan sekarang lagi di Betung arah ke Sungai Lilin. Ternyata sarteran tanggal 19 itu baru dilakukan tanggal 23. Dia bilang nanti langsung pulang ke Palembang, tapi mau mampir ke Betung dulu siapa tahu handphonenya masih ada disana. Tolong telpon terus ya dek. Dia minta begitu," kata Sekar menambahkan. 

Namun ternyata sang suami tak kunjung pulang apalagi memberi kabar hingga berhari-hari. 

Sekar yang masih dirundung rasa cemas, tak sengaja membuka percakapan di pesan grup whatsapp keluarga mereka. 

Disitu ia dibuat makin cemas, sebab setiap percakapan di grup tersebut selalu dilihat oleh suaminya tanpa memberi komentar apapun. 

Padahal sebelumnya Epan sempat mengatakan bila handphone miliknya hilang ketinggalan di SPBU. 

"Perasaan saya makin panik. Ditambah lagi setiap orang yang WA dia pasti diblokirnya. Saya banyak minta tolong keluarga atau teman supaya menghubungi kak Epan, tapi semuanya sama selalu berujung diblokir," ujarnya. 

Hal mengejutkan justru terjadi pada Sabtu (27/3/2021). 

Saat itu Sekar mendapat pesan Telegram dari handphone suaminya. 

Namun orang yang mengirim pesan itu mengaku sebagai penemu handphone Epan. 

"Tapi saya justru makin heran, soalnya orang itu mengaku ketemu HP suami saya di rumah makan. Padahal sebelumnya kan suami saya bilang hilangnya HP itu di SPBU. Wajar saja saya heran. Apalagi orang itu juga tidak mau jawab saat saya tanya alamat rumah makan atau rumah dia yang sudah menemukan HP saya. Orang itu malah jawab, Biarlah suami kamu saja yang ambil langsung. Disitu hati saya makin tidak enak," ujarnya. 

"Orang itu bilang, suaminya yang menemukan HP itu. Jadi saya chatan sama istrinya. Kata dia begitu, tapi saya tidak tahu benar atau tidak," kata Sekar. 

Tak puas mendapat jawaban yang dirasa menggantung dari orang tak dikenal itu, Sekar lantas memberi peringatan untuk meminta itikad baik. 

Sekar berujar, bila sampai Senin handphone suaminya tak kunjung dikembalikan, maka ia tidak segan-segan untuk membuat laporan pada pihak kepolisian. 

"Wajar saya begitu, soalnya itu handphone suami saya. Tapi orang itu malah tidak jawab pesan saya sama sekali," ujarnya. 

Sekar yang benar-benar sudah habis kesabaran, akhirnya membuat laporan ke Polrestabes Palembang, Senin (29/3/2021). 

Ia membuat laporan orang hilang untuk suaminya Epan Tarnando yang hingga kini tidak diketahui keberadaannya. 

Tak cukup sampai disitu, Sekar juga terus membuat pengumuman di sosial media tentang hilangnya sang suami. 

"Setelah ramai, orang yang ngaku menemukan HP suami saya chat lagi. Dia bilang, maaf saya baru ngabari, suami mbak bilang lagi di Jambi karena ada masalah sedikit. Suami mbak pesan, supaya mbak tenang-tenang dulu. Terus waktu saya mau kasih nomor mbak Tiba-tiba telponnya mati, soalnya waktu suami saya nelpon dia pakai nomor telepon rumah. Dia bilang seperti itu ke saya," cerita Sekar. 

Membaca pesan tersebut, kemarahan Sekar kembali meradang. 

Sebab ia meyakini benar bahwa itu bukan pesan dari suaminya. 

Apalagi ada berbagai hal yang menurutnya tidak akan dilakukan sang suami kepadanya. 

"Dia bilang waktu mau kasih nomor saya, tiba-tiba telponnya mati. Itukan alasan yang sangat tidak masuk akal. Banyak sekali kebohongan orang itu. Terus juga, saya sangat kenal suami saya. Tidak mungkin dia blokir hp saya," ujarnya. 

Hal tersebut membuat Sekar makin dilanda gelisah. 

Ia takut bila terjadi hal buruk pada suaminya. 

"Saya sangat berharap suami saya baik-baik saja di luar sana. Saya sudah tidak memikirkan lagi soal harta termasuk mobil. Terpenting, suami saya bisa segera pulang. Anak kami masih kecil-kecil, masih butuh kasih sayang ayahnya," kata Sekar dengan suara serak menahan tangis. 

Epan Tarnando pamit dengan menggunakan topi hitam dengan setelan kaos dan celana jeans biru dongker. 

Ia turut membawa mobil calya hitam napol BG 1785 UX. 

Bagi yang melihat keberadaan Epan  bisa menghubungi Sekar di nomor 085838989708.

Berita Terkini