Melalui pesan Whatsapp, Epan menjawab bahwa dirinya akan pulang setelah menyelesaikan orderan dari penumpang yang minta diantarkan ke kawasan Sungai Lilin.
"Waktu itu saya tanya, kakak pulang atau tidak. Terus dia jawab pulang, soalnya badannya sudah gatal dari kemarin belum mandi. Tapi kata dia mau selesaikan orderan dulu. Orderannya ke arah Sungai Lilin hampir ke Jambi. Saya tanya aman tidak. InsyaAllah aman, dia bilang begitu," cerita Sekar menirukan percakapan dengan suaminya.
Setelah mendapat kabar, malam itu Sekar terus menunggu kepulangan suaminya.
Hingga akhirnya ia ketiduran dan baru terbangun sekira pukul 00.00 WIB.
"Setelah terbangun, kembali saya chat lagi suruh dia pulang. Dibalasnya, iya nanti pulang. Ya akhirnya saya tidur lagi, namanya orang belum 40 hari lahiran, jadi mudah capek," ujarnya.
Namun sejak saat itu, Epan tidak kunjung memberi kabar.
Puncaknya pada Senin (22/3/2021), Sekar menyadari bahwa suaminya sudah memblokir kontak mereka.
Barulah keesokan harinya, Epan menghubungi Sekar melalui pesan Facebook dan Instagram untuk memberitahu keberadaannya.
"Dia ngabari hpnya ketinggalan di SPBU semalam. Jadi saat itu dia pinjam HP orang yang lagi order mobil untuk kasih kabar ke saya via FB dan IG. Disitu saya tanya, kenapa nomor saya diblok. Terus dia jawab karena risih soalnya ditanya terus kapan pulang, jadi diblokirnya. Saat itu saya curiga, apa benar itu suami saya soalnya kok aneh tidak seperti biasanya," cerita Sekar.
"Kemudian saya coba tanya lagi, dia pulang atau tidak. Dijawabnya, iya pulang dan sekarang lagi di Betung arah ke Sungai Lilin. Ternyata sarteran tanggal 19 itu baru dilakukan tanggal 23. Dia bilang nanti langsung pulang ke Palembang, tapi mau mampir ke Betung dulu siapa tahu handphonenya masih ada disana. Tolong telpon terus ya dek. Dia minta begitu," kata Sekar menambahkan.
Namun ternyata sang suami tak kunjung pulang apalagi memberi kabar hingga berhari-hari.
Sekar yang masih dirundung rasa cemas, tak sengaja membuka percakapan di pesan grup whatsapp keluarga mereka.
Disitu ia dibuat makin cemas, sebab setiap percakapan di grup tersebut selalu dilihat oleh suaminya tanpa memberi komentar apapun.
Padahal sebelumnya Epan sempat mengatakan bila handphone miliknya hilang ketinggalan di SPBU.
"Perasaan saya makin panik. Ditambah lagi setiap orang yang WA dia pasti diblokirnya. Saya banyak minta tolong keluarga atau teman supaya menghubungi kak Epan, tapi semuanya sama selalu berujung diblokir," ujarnya.