TRIBUNSUMSEL.COM - Belum juga selesai, konflik internal ditubuh Partai Demokrat hingga kini masih terus terjadi.
Bahkan isu Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat disebut bakal terselenggara dalam waktu dekat ini.
Sejumlah tokoh dan penderi Partai Demokrat disebut bakal menggelar KLB ini.
Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menanggapi jika Kongres Luar Biasa (KLB) nekat digelar oleh para mantan kader Demokrat yang telah dipecat.
Bahkan, KLB tersebut diisukan akan digelar pada Maret 2021.
Menanggapi isu tersebut, Herzaky mengatakan, jika tetap digelar maka KLB tersebut ilegal dan inkonstitusional.
Hal itu lantaran penyelenggaraan KLB harus disetujui oleh Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Kalau para pelaku Gerakan Pengambilalihan Kekuasaan Partai Demokrat (GPK PD) masih berencana melakukan KLB, sudah pasti itu inkonstitusional dan ilegal."
"Inkonstitusional karena KLB harus disetujui Majelis Tinggi Partai (MTP) yang Bapak SBY selaku Ketua MTP, dan Ketum PD (Mas AHY) yang menjadi wakil ketua MTP."
"Masak Mas AHY mau mengkudeta diri sendiri?" kata Herzaky, dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Senin (1/3/2021).
Selain itu, lanjut Herzaky, KLB yang digelar juga harus memenuhi persyaratan yang tertulis dalam AD/ART, seperti persetujuan dari sebagian anggota Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC).
Sementara, menurut Herzaky, seluruh DPD dan DPC Partai Demokrat sepakat menolak KLB dan mengaku setia kepada Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Lalu, ada pula syarat 2/3 dari seluruh 34 DPD dan 1/2 dari 514 DPC, yang semuanya sudah menyatakan setia kepada Ketum AHY dan menolak KLB."
"Ilegal karena kalau ada KLB, pasti yang hadir bukan pemilik suara sah. Alias KLB Bodong ini namanya," jelas Herzaky.
Untuk itu, Herzaky meminta kepada para kader yang telah dipecat, tidak lagi mengumbar pernyataan bohong.
Terlebih, mengumbar isu yang tidak sesuai dengan kenyataan yang tertulis dalam AD/ART partai.
"Jadi, untuk mantan kader kami yang baru saja dipecat sebagai kader, jangan umbar pepesan kosong."
"Jangan buat kisruh dan rusak demokrasi kita," paparnya.
Terakhir, ia pun menegaskan jika Partai Demokrat tetap solid dibawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Para pemilik suara dan kader di pusat maupun di daerah, di akar rumput, banyak yang bersuka cita para pelaku GPK PD yang bekerja sama dengan oknum kekuasaan dipecat."
"Partai Demokrat alhamdulillah solid di bawah Ketua Umum AHY. Bahkan, di Jatim ada yang cukur gundul menyampaikan rasa syukurnya," pungkas Herzaky.
Baca juga: Pepo Cuman Nyumbang 100 Juta, Sentilan Denny Siregar ke SBY, Isu Kudeta AHY Demokrat Menyeruak
Baca juga: AHY Benar-benar Ingin Dilengserkan, Pendiri Partai Demokrat Sebut Persiapan KLB 80 Persen
Baca juga: INI Bikin Moeldoko Disebut Layak Gantikan AHY Ketum Demokrat, Ilal Ferhard Beberkan Alasannya
Pendiri Demokrat Klaim Gelar KLB Maret 2021
Sebelumnya diberitakan Tribunnews.com, Komitmen pendiri Partai Demokrat mengadakan Kongres Luar Biasa (KLB) sudah tidak bisa dibendung.
Mereka berencana menggelar KLB dalam waktu dekat.
Hal itu diungkapkan satu di antara pendiri Demokrat, Ilal Ferhad, saat ditemui wartawan di Restoran Penang Bistro Oakwood, Mega Kuningan, Jakarta, Sabtu (27/2/2021).
Bahkan, Ilal juga menyebut KLB akan digelar sekitar Maret 2021.
"Awal Maret (2021)," ungkap Ilal.
Ilal mengklaim, KLB digelar awal Maret lantaran telah mendapatkan dukungan dari mayoritas Dewan Pimpinan Cabang (DPC).
"Seandainya DPD dibelenggu AHY (ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono), DPC masih punya hak konstitusional," ujarnya.
Dia menyebutkan, landasan menjadikan dukungan DPC sebagai modal KLB mengacu pada anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) pertama Demokrat.
Ketentuan tersebut ada di pasal 81 Anggaran Dasar dan 83 Anggaran Rumah Tangga.
"Jadi kami (gunakan) pintu-pintu untuk masuk KLB itu berdasarkan AD/ART versi pertama," ucapnya.
Di tempat yang sama, pendiri Demokrat lainnya, Hencky Luntungan mengungkapkan, jadwal penyelenggaraan akan diumumkan menjelang digelarnya KLB.
"Nanti tiga hari sebelum KLB diumumkan," kata Hencky.
Alasan pendiri enggan menyampaikan jadwal pelaksanaan karena khawatir ada upaya-upaya yang dilakukan oleh DPP Demokrat.
Sehingga pelaksanaan KLB gagal dilakukan.
"Ibaratnya, kami sudah tanam pisang dan buahnya sudah matang, kami gak kasih tahu nanti diambil orang," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Maliana/Chaerul Umam)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Isu KLB Digelar Maret 2021, Demokrat: Pasti yang Hadir Bukan Pemilik Suara Sah Alias KLB Bodong.