Kisah Bripka Sudarsih Hentikan Langkah Bandar Narkoba, Tak Hiraukan Kepala Berdarah Dibacok

Penulis: Ika Anggraeni
Editor: Wawan Perdana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bripka Sudarsih harus mendapatkan perawatan di rumah sakit akibat kepalanya dibacok oleh bandar narkoba bernama Jojon.

Mengetahui yang datang polisi tersangka Jojon dan 2 orang rekannya melarikan diri.

Jojon berhasil diadang petugas pada saat hendak berlari ke arah dapur belakang rumahnya.

Namun saat hendak diamankan dan dilakukan penggeledahan, Jojon melakukan perlawanan dengan menyerang Bripka Sudarsih dengan parang.

Bripka Sudarsih menghindar, kemudian kembali berupaya mendekap Jojon.

Namun tersangka masih terus memberontak dan mengayunkan parang yang digenggamnya kearah Bripka Sudarsih.

Parang tersebut diayunkannya ke arah kepala Bripka Sudarsih.

Dengan bercucuran darah, Bripka Sudarsih masih berupaya untuk melumpuhkan tersangka.

Jojon masih terus mengayunkan parangnya dan membacok lagi kepala Bripka Sudarsih yang kedua kalinya sambil meneriaki petugas rampok.

Baca juga: Vaksin Mandiri Adalah? Ini Bedanya dengan Program Vaksin Nasional Pemerintah

Mendengar teriakan tersebut Aipda Jauhari yang sedang melakukan penggeledahan segera mendatangi Bripka Sudarsih untuk melakukan pertolongan.

Melihat Bripka Sudarsih sudah bersimpah darah di kepalanya, sementara pelaku masih melakukan perlawanan dengan parangnya, petugas yang lainpun terpaksa melakukan tindakan tegas terukur melepaskan tembakan.

Jojon tak berkutik saat timah panas tersebut telah bersarang diberapa bagian tubuhnya.

Ia kemudian ambruk dan tak berkutik lagi.

Selanjutnya Jojon, Bripka Sudarsih dan kedua rekannya yang lain dibawa ke puskesmas untuk dilakukan pertolongan medis dan pengobatan.

Sekitar Pukul 18.35, Jojon meninggal dunia setelah sempat dilakukan perawatan di Puskesmas Sukarami.

Sementara Bripka Sudarsih dirujuk ke RS Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan medis secara intensif.

Halaman
123

Berita Terkini