Mantan Waketum Gerindra Sebut Anies, Prabowo, dan Semua Capres Kalah Jika Jokowi Boleh 3 Periode

Editor: Slamet Teguh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadiri acara peringatan hari antikorupsi Sedunia yang diadakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung Penunjang, Jakarta, Selasa (16/12/2020).

Menurut Arief, sampai saat ini mayoritas masyarakat masih menginginkan Jokowi untuk bisa maju lagi di pilpres 2024 .

Karena itu UUD 1945 perlu diamandemen kembali tentang masa jabatan presiden yang terpilih dua kali masih bisa untuk kembali maju atau istilah boleh menjabat tiga periode

"Nah jika Jokowi diperbolehkan untuk tiga periode. Tokoh tokoh yang ada dalam survei bisa keok semua," imbuhnya.

Baca juga: Pilpres 2024 Bakal Jadi Partisipasi Terakhir Partai Demokrat Jika Cara Memimpin AHY Tak Diperbaiki

Baca juga: PSI Sindir Anies Baswedan Usai Gelar Open Donasi Korban Banjir, Sebut Lebih Cepat Dari Anggaran DKI

Baca juga: Hasil Survei Capres Terbaru, Anies Baswedan kedua, Rdwan Kamil keempat, Dimana Ganjar dan Prabowo?

Hasil survei Parameter Politik Indonesia

Hasil survei Parameter Politik Indonesia menunjukkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi sosok dengan elektabilitas tertinggi sebagai calon presiden apabila pemilihan dilakukan saat survei digelar.

Berdasarkan survei top of mind capres, Prabowo memiliki elektabilitas sebesar 19,9 persen diikuti dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (11,9 persen) dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (11,3 persen).

Lalu, saat pilihan capres terdiri dari 15 nama, Prabowo memiliki elektabilitas 22,1 persen disusul Anies (14,6 persen), Ganjar (13,9 persen), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (6,3 persen), dan Menteri Sosial Tri Rismaharini (5,8 persen).

Sementara, saat pilihan capres dipersempit menjadi 10 nama, Prabowo memiliki elektabilitas 23,1 persen, Anies (15,2 persen), Ganjar (14,9 persen), Ridwan Kamil (6,8 persen), dan Risma (6,5 persen).

"Data elektabilitas juga menunjukkan Prabowo Subianto menjadi figur tak tergantikan dari calon berbasis militer secara konsisten memimpin kompetisi capres 2024, baik pada skenario elektabilitas terbuka, maupun pada skenario elektabilitas tertutup," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Inodnesia Adi Prayitno dalam siaran pers, Senin (22/2/2021).
Survei yang sama juga menunjukkan, publik paling menyukai komposisi militer-sipil sebagai calon presiden dan calon wakil presiden.

Komposisi militer-sipil tercatat disukai 30,2 persen reseponden, diikuti sipil-sipil (26,1 persen), sipill-militer (18,6 persen), militer-militer (11,1 persen), dan 14 persen responden tidak menjawab.

"Data survei secara konsisten mengamini asumsi meningkatnya kembali pamor capres berlatar belakang militer," kata Adi.

Survei tersebut dilakukan pada tanggal 3-8 Februari 2021 dengan jumlah sampel sebanyak 1.200 responden yang dipilih menggunakan metode simple random sampling dari 6.000 data target yang telah dipilih secara acak dari kerangka sampel.

Survei ini memiliki margin of error sebesar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Adapun pengumpulan data dilakukan dengan metode telepolling menggunakan kuisioner.

Berikut hasil survei elektabilitas capres versi Parameter Politik Indonesia

Halaman
1234

Berita Terkini