Adapun aktivitas kegempaan yang terjadi antara lain, 37 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-37 mm dan durasi 13-150 detik; 3 kali gempa hembusan dengan amplitudo 7-8 mm dan durasi 15-18 detik; serta 1 kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 4 mm, S-P 0.6 detik, dan durasi 10 detik.
Hanik menyatakan, Gunung Merapi saat ini masih berstatus siaga (level III).
Potensi bahaya saat ini, kata Hanik, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km.
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Hanik menyampaikan, daerah di luar potensi daerah bahaya saat ini kondusif untuk beraktivitas sehari-hari.
"Diharapkan dapat berlangsung seterusnya. Namun, jika terjadi perkembangan erupsi yang mengarah ke daerah tersebut setidaknya masyarakat sudah memanfaatkan waktu yang ada dengan baik. Hal ini sesuai dengan konsep living harmony dengan Merapi," tambahnya. ( Tribunjogja.com )