Susi Pudjiastuti Diserang Buzzer dan Dijuluki Kadrunwati Usai Ajak Unfollow Akun Twitter Abu Janda

Editor: Slamet Teguh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Susi Pudjiastuti dan Abu Janda Alias Permadi Arya

Alasan kuat Susi, di masa pandemi Covid-19 ini, semua orang tengah disibukkan dengan sorotan yang membuat stres hingga depresi.

Untuk itu, daripada menanggapi ujaran kebencian, ia menyarankan lebih baik masyarakat langsung meng-unfollow akun yang berkomentar buruk.

Lebih lanjut, Susi mengaku heran dengan tuduhan netizen yang menyerangnya dengan berbagai alasan.

Terlebih, menuduhnya dengan sebutan kadrunwati hanya dari sepotong foto yang tersebar di media sosial.

Padahal, Presiden Jokowi telah mengingatkan untuk tidak memberi label pada suatu kelompok setelah Pilpres 2019 selesai.

"Mbok ya sudah, Pak Presiden Jokowi setelah Pilpres 2019 sudah bilang, tidak ada kampret, tidak ada cebong, tidak ada kadrun, sudah selesai."

Misi Mulia Susi Pudjiastuti Saat tak Lagi Jadi Menteri: Yang Bicaranya Jelek Harus Ditenggelamkan

Lagi Ramai, Susi Pudjiastuti Dijuluki Kadrunwati Hingga Trio Cendana

Abu Janda Disebut Pasang Badan Untuk Bu Susi Saat Disebut Menteri Tatoan dan Ngerokok

"Kenapa orang harus membuat klasterisasi manusia?" ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, Susi Pudjiastuti mengungkap alasan di balik penyerangan netizen kepadanya.

Serangan itu pun menjadi sorotan di media sosial Twitter hingga membuat mantan Juru Bicara KPK, Febri Diansyah penasaran.

Melalui cuitannya, Febri Diansyah mempertanyakan alasan akhir-akhir ini Susi Pudjiastuti diserang oleh banyak netizen di media sosial.

"Beberapa hari ini tidak terlalu perhatikan Twitter. Tapi ada satu hal yang sering muncul dan bikin jadi pengen tahu sih."

Kenapa bu @susipudjiastuti seperti diserang di medsos oleh berbagai pihak akhir-akhir ini ya?" ungkap Febri Diansyah pada Rabu (3/2/2021) lalu.

Merespons pertanyaan itu, Susi Pudjiastuti pun menjawab langsung rasa penasaran Febri Diansyah.

Ia mengungkapkan, alasannya diserang oleh netizen disebabkan mengajak meng-unfollow Permadi Arya.

"Karena ajak unfollow hate speech, karena polarisasi maka stigma identifikasipun diterapkan, dianggap tidak suka gol.

Halaman
123

Berita Terkini