TRIBUNSUMSEL.COM -- Seorang istri saksikan suami bunuh seseorang di pinggir jalan.
Pembunuhan terhadap pria bernama Azwar (29) menggegerkan warga Kecamatan Seruway Aceh Tamiang, tak terkecuali istri pelaku.
Korban ditemukan tergeletak di pinggir jalan dengan tubuh bersimbah darah, pada Selasa (27/10/2020) petang.
Dada korban pun penuh luka tikaman 22 kali, sehingga menyebabkan korban meninggal dunia di lokasi.
Korban merupakan warga Dusun Tanjungkeramat, Kampung Payaudang, Kecamatan Seruway, Aceh Tamiang dan sudah berkeluarga.
Baca juga: Driver Ojol Buat Heboh saat Pamer Kenakan Helm Iron Man, Harganya Wow
Baca juga: Kisah Kakek Usia 91 Tahun Penjual Gado-gado Kena Tipu, Dibayar dengan Uang Mainan : Dilipat Kecil
Baca juga: Gelagat Aneh Tukang Bangunan Terkuak, Baru 3 Hari Kerja Sudah Kabur, Pemilik Rumah Dibuat Syok
Kronologi pembunuhan, sempat cekcok di pinggir jalan
Menurut kesaksian seorang warga, korban sempat terlibat keributan dengan pria berinisial N, yang merupakan pelaku pembunuhan.
Dugaan kuat, antara korban dengan pelaku, N sudah memiliki pertikaian sejak lama.
Pertemuan keduanya di jalan lintas antar kampung itu langsung membuat pelaku emosi dan sontak meneriaki korban.
Kasus ini terjadi ketika korban dan pelaku, N (DPO) berselisih di jalan Dusun Kenangkung pada Selasa (27/10/2020) sekira pukul 16.00 WIB.
Baca juga: Istri Chat dengan Pria Lain, Suami Malah Rudapaksa Putri Kandung, Tetangga Dengar Rintihan Bocah
Baca juga: Ada Penampakan Kaki hingga 3 Buaya Siap Menyantap, Detik-detik Penemuan Mayat Wanita di Kolam Buaya
Pelaku yang ketika itu membonceng istrinya, S (24) langsung berbalik arah saat melihat korban melintas sendirian mengendarai sepeda motor.
“Sama-sama naik sepeda motor. Ketika berpapasan, pelaku langsung memutar arah dan mengejar korban,” kata warga yang menjadi saksi mata.
FOLLOW:
“Pelaku sempat membentak korban dan bertanya ‘ada salah apa aku sama kau’. Terus dia bilang ‘kau tahu ini apa’ sambil menunjukan pisau,” tambahnya.
Pelaku yang sejak awal sudah membawa senjata tajam langsung menganiaya korban.