Demo di DPRD Sumsel Ricuh

Geng Anarko Jakarta Menyusup dan Provokasi Massa Demo di Palembang, 7 Orang Ditangkap

Penulis: Agung Dwipayana
Editor: Wawan Perdana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kabid Humas Polda Sumatera Selatan, Kombes Pol Supriadi berbincang dengan salah seorang pemuda yang diamankan polisi di Mapolrestabes Palembang, Kamis (8/10/2020).

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Polisi mengamankan ratusan pemuda yang didominasi pelajar di hari kedua demonstrasi tolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja di DPRD Sumsel, Kamis (8/10/2020).

Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri melalui Kabid Humas, Kombes Pol Supriadi mengatakan, sebanyak 499 pemuda ini diamankan karena diduga menyusup aksi demo hingga menjadi rusuh.

"Kemarin kami mengamankan 174 orang yang diduga akan berbuat rusuh. Hari ini ada 325 orang pemuda diamankan. Total hingga hari ini ada 499 orang," kata Supriadi kepada wartawan di Mapolrestabes Palembang, Kamis (8/10/2020).

Dari 174 orang yang diamankan kemarin, lanjut Supriadi, diantaranya 13 orang pelajar SMP, 112 orang pelajar SMK, 6 orang mahasiswa dan 43 warga sipil.

"Untuk yang 325 orang hari ini, masih kami rinci," ucap Supriadi.

Terhadap ratusan orang ini, lanjutnya, polisi mengadakan rapid test dan tes urine test.

Hasilnya, tak ditemukan pemuda yang reaktif atau menunjukkan gejala positif Covid-19.

Sementara polisi menemukan satu orang positif mengonsumsi amfetamin, tepatnya narkoba jenis sabu.

"Untuk yang positif narkoba ini berdasarkan tes urine. Sementara barang buktinya tidak ditemukan," jelas Supriadi.

Pada rilis yang disampaikan Polda Sumatera Selatan ini, terungkap fakta bahwa massa yang diamankan polisi dikendalikan oleh sekumpulan orang yang menamakan diri mereka Anarko, yakni kelompok pemuda garis keras asal Jakarta.

BREAKING NEWS, Demo di DPRD Sumsel Ricuh, Ada Lemparan Diduga Bom Molotov

"Ada tujuh orang kelompok Anarko asal Jakarta yang kita amankan hasil operasi kemarin. Mereka mengendalikan pemuda di Palembang agar menyusup aksi unjuk rasa hingga ricuh," ungkap Supriadi.

Supriadi mengungkapkan, kelompok Anarko ini mengutus anggota mereka ke wilayah Jabodetabek dan wilayah Sumatera Selatan, khususnya Palembang.

"Mereka diutus untuk memprovokasi massa unjuk rasa ini," ujarnya.

Namun ketujuh orang tersebut, kata Supriadi, belum resmi ditetapkan tersangka karena polisi masih melakukan penyidikan mendalam.

"Barang bukti yang diamankan dari kelompok Anarko ini diantaranya bom molotov, senjata tajam berupa ikat pinggang dirangkai dengan senjata tajam. Kami masih melakukan pendalaman," ujar Supriadi.

Halaman
12

Berita Terkini