'Ngantuknya nggak Bisa Ditahan', Yang Dirasakan Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19, Ada Pantangan

Editor: Weni Wahyuny
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fadly Barjadi Kusuma (32), seorang driver ojek online asal Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, sudah menjalani suntik vaksin Covid-19 di RS Pendidikan Unpad, Jalan Eyckman, Selasa (11/8/2020).

Hingga Desember 2020, Erick menjelaskan akan siap 150 juta dosis tambahan.

“Jadi pada tahun depan akan diproduksi sebanyak 250 juta dosis, dan jumlahnya akan mencukupi untuk Indonesia," ujar Erick dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (4/8/2020).

"Bukan tidak mungkin, Bio Farma bisa mengekspor juga vaksin Covid-19 untuk membantu negara lain,” imbuhnya.

Ilustrasi (Shutterstock)

Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional ini meminta masyarakat tidak ragu jika vaksin Covid-19 ini lulus uji klinis fase 3 dan diproduksi.

Ia berargumen, Bio Farma sudah berpengalaman dalam memproduksi vaksin sejak tahun 1890.

Bahkan hingga kini, sudah ada 15 produk vaksinnya yang lulus Pre-Kualifikasi Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Produk-produk Bio Farma itu, lanjutnya, sudah digunakan oleh 150 negara.

Termasuk negara–negara di Timur Tengah.

Bahkan mereka belajar vaksin kepada Bio Farma.

Produksi 250 juta dosis vaksin

Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir menambahkan, kapasitas produksi maksimal yang akan digunakan untuk memproduksi vaksin Covid-19 sebesar 250 juta dosis per tahun.

“Bio Farma sedang menyiapkan fasilitas produksi tambahan sebesar 150 juta dosis. Fasilitas produksi tambahan ini akan siap pada Desember 2020, dari rencana semula awal tahun 2021,” tutur dia.

Vaksin Covid-19 saat ini sedang menjadi kebutuhan dunia.

Seluruh lembaga penelitian dunia berlomba–lomba menemukan vaksin Covid-19.

Di Indonesia, Bio Farma menggandeng perusahaan Sinovac.

Halaman
1234

Berita Terkini