Saat itu suasana jalan Yos Sudarso tengah lengang.
"Kami lihat mobil melaju dengan kecepatan tinggi dalam keadaan zig-zag tak lama langsung terdengar dentuman," ungkap Riki saat ditemui Tribunsumsel.com dilokasi kejadian, Sabtu (1/8/2020).
Ia menuturkan, saat itu mobil langsung meluncur menghantam dua tiang reklame.
Kemudian terbang, terhenti setelah menabrak pagar tembok Anjungan Tunai Mandiri (ATM) BNI.
"Saat kami mendekat dua orang tidak bergerak, satu kepalanya pecah, satunya masih bernapas dibawa ke Rumah Sakit Aisyah, sementara satunya kami tidak lihat lagi," paparnya.
Jek saksi lainnya mengungkapkan, saat kejadian warga langsung ramai, karena mengira ATM BNI di bobol oleh maling, sehingga warga sekitar mendengar dentuman itu langsung berkerumun.
"Di lokasi hanya ada dua orang, sementara satunya tidak ada ditempat, dari dalam mobil kami juga melihat ada tiga kotak minuman berbagai jenis. Saat itu minuman itu langsung diamankan," timpalnya.
Sementara Mikel salah satu teman korban mengungkapkan, mendapatkan kabar temannya meninggal dunia dari beberapa temannya yang menelpon saat kejadian.
"Saya berteman semua dengan mereka, tapi lebih dekat dengan Ricko, karena sama-sama hobby motor, termasul ko Willy juga hobby otomotif tapi setau saya selama ini bukan mobil melainkan motor," ujarnya.
Ia menuturkan, berdasarkan informasi temannya sebelum kejadian, ketiga temannya itu nongkrong di hotel Dafam, setelah nongkrong mereka berniat pulang ke rumah.
"Setau saya mereka mau pulang sehabis nongkrong di Dafam, jadi mungkin bawaan ngantuk kecelakaan itu," ujarnya.
Sementara pantauan Tribunsumsel.com dilokasi kejadian beberapa tiang reklame dan dinding pembatas ATM BNI ambruk akibat kerasnya benturan.
Selain itu di lokasi kejadian juga banyak ditemukan pecahan kaca dan pecahan bekas botol miras berserakan.