TRIBUNSUMSEL.COM, PALI -- Sebanyak 3.700 pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta PALI Anugerah di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) terpaksa gigit jari dan harus bersabar.
Pasalnya, air bersih dari PDAM Tirta PALI Anugerah dipastikan tidak akan mengalir dalam sepekan ke depan ke rumah-rumah pelanggannya.
Hal ini lantaran pasokan dari PDAM Lematang Enim sudah diputus total karena adanya piutang yang belum diselesaikan antara kedua belah pihak.
"Ada 3.700 pelanggan yang terdampak putusnya aliran air bersih. Namun apa boleh buat, hal itu tidak bisa dihindari karena air bersih dari PDAM Lematang Enim yang biasa memasok ke PALI diputus," ungkap Direktur PDAM Tirta PALI Anugerah, Puryadi melalui Bagian Teknik, Mairil Apriyanto, Senin (13/7/2020).
• Terdeteksi 73 Titik Api di PALI, Ancaman Serius Warga Ditengah Pandemi Corona
Menurut Mairil, dalam satu atau dua minggu kedepan, air bersih belum bisa mengalir sampai jaringan dari intake dari Tanah Abang bisa dipergunakan.
"Kita masih menunggu jaringan kita sendiri, yakni dari intake Tanah Abang menuju booster Sinar Dewa lalu diteruskan ke booster Simpang Tais kemudian baru dialiri ke Pendopo," jelasnya.
Guna mengatasi masalah penyetopan air bersih, lanjut Mairil, bahwa telah ada kesanggupan dari Pemkab PALI yang siap menyuplai air bersih ke pelanggan.
"Hanya saja yang bersifat urgen terutama rumah sakit, perkantoran dan rumah ibadah. Jadi dalam hal ini kami berharap pelanggan bersabar," katanya.
Sementara, Ahmad Hidayat, Plt Kepala Dinas Perkim PALI menyatakan bahwa pembangunan jaringan air bersih ditargetkan akhir bulan Juli.
"Insyaallah selesai akhir bulan ini, dan pada Bulan Agustus air bersih sudah bisa mengalir ke rumah-rumah pelanggan," katanya.(cr2)
Bayaran Menunggak
Diberitakan sebelumnya aliran air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta PALI Anugerah beberapa waktu terakhir tidak dirasakan warga.
Sehingga, tidak sedikit masyarakat berang lantaran tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari sepreti, memasak, mandi cuci kakus (MCK).
Dikonfirmasi ke Direktur PDAM Tirta PALI Anugerah, Puryadi berkata, faktor penyebab utama air bersih tidak mengalir ke pelanggan dikarenakan tidak lagi dikirim dari Kabupaten Muara Enim.
Di mana, pihaknya mengklaim terjadi keterlambatan pembayaran dari PDAM Tirta PALI Anugerah dengan PDAM Lematang Enim, Kabupaten Muara Enim.
• PDAM Jarang Ngalir ke Rumah, Masyarakat PALI Bisa Minta Bantuan Air Bersih dari Damkar, Ini Caranya
Ia menjelaskan, PDAM Tirta PALI Anugerah belum bayar dari bulan Desember 2019 hingga Juni 2020.
Sehingga total mencapai Rp 2,3 M.
"Adanya keterlambatan pembayaran dikarenakan banyak perbaikan kebocoran di jaringan pipa PDAM serta masih banyaknya pelanggan yang belum bayar, dan over kapasitas pekerja juga bisa jadi salahsatu kendalanya," ungkap Puryadi, Selasa (7/7/2020).
Kendati demikian, pihaknya akan segera mencari solusi agar air bersih kembali mengalir ke warga.
"Kalau tidak ada halangan dalam minggu kita coba mengambil air dari intake Muara Sungai. Kita berharap bersama, air PDAM kembali mengalir seperti sedia kala," katanya.
Pihaknya juga terus berkomunikasi dengan PDAM Lematang Enim agar bisa segera mengirimkan air bersih ke PALI.
"Pak direktur PDAM Lematang Enim sudah komitmen untuk membantu dan akan segera dikirimkan. Hanya saja volume akan dikurangi dan kemungkinan tidak lagi seminggu tiga kali," kata dia.
Sementara itu, air PAM macet bukan hal yang baru bagi masyarakat di kabupaten PALI.
Beberapa bulan yang lalu, masalah air PAM tidak hidup juga terjadi.
Bahkan tahun lalu, ketika air PAM macet, sejumlah ibu-ibu mendatangi kantor PDAM dan berdemo di kantor yang terletak di Golf Permai, kelurahan Handayani Mulya, kecamatan Talang Ubi.
"Sudah biasa pak air macet seperti ini. Di PALI bukanlah hal yang baru. Sudah air jarang hidup, bayaran paling mahal se-indonesia." kata Novri warga Kecamatan Talang Ubi.
"Kami minta pemerintah segera memberikan solusi kepada kami. Jangan pas awal bulan, petugas PDAM lancar nagih kepada pelanggan. Sementara pelayanan terburuk yang pernah ada," ungkapnya mengakhiri.(cr2)