Virus Corona

Seorang Dokter Sebut Virus Corona Tak Seperti 'Harimau' Lagi Tapi 'Kucing Liar' yang Lemah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Virus Corona

Salah satunya adalah patogen itu bermutasi lebih lemah karena menyebar ke seluruh dunia.

Dugaan lain adalah penerapan pembatasan sosial atau anjuran memakai masker membuat orang lebih kecil terpapar patogen tersebut.

Profesor Bassetti meyakini, jika kondisi ini tetap berkelanjutan, ada kemungkinan Covid-19 bisa musnah sebelum vaksin ditemukan.

"Kekuatan virus itu dua bulan lalu kini tidak sama seperti saat ini," kata sang dokter, merujuk kepada kasus hingga Juni ini.

Namun, ilmuwan lain tidak sepakat dengan ide Bassetti, di mana mereka menerangkan tidak ada bukti untuk memperkuat klaimnya.

Salah satunya adalah Dr Gideon Meyerowitz-Katz, dari Universitas Wollongong, Australia. Dia berujar ide yang dikemukakan Bassetti "sangat meragukan".

Epidemiolog itu memperingatkan Italia, yang menjadi episentrum wabah pada Maret, masih melaporkan adanya kematian dan penularan.

Itu menunjukkan virus tersebut masih aktif. Pendapat Meyerowitz-Katz diperkuat oleh Dr Angela Rasmussen, dari Universitas Columbia.

"Belum ada bukti bahwa virus ini sudah kehilangan potensi mematikannya di tempat mana pun," jelas Dr Rasmussen dalam kicauan di Twitter.

Dia menerangkanm kecilnya transmisi memang berdampak pada berkurangnya pasien maupun korban meninggal, namun tidak pada daya virus itu. Kemudian Dr Oscar MacLean, pakar asal Universitas Glasgow, klaim dari Profesor Bassetti tidak didasarkan pada bukti literasi secara ilmiah.

"Membuat pendapat seperti ini hanya semata didasarkan pada observasi pada hasil tes swab sangatlah berbahaya," papar MacLean dikutip Daily Mail.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dokter Italia Sebut Virus Corona Sudah Melemah "Seperti Kucing Liar

Berita Terkini