Ramainya Pasar Gandus Palembang Jelang Lebaran, Masih Ada Saja yang Tak Pakai Masker

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - H-1 lebaran, warga masih ramai mendatangi pasar untuk belanja keperluan lebaran, khususnya untuk masak makanan lebaran.

Warga masih terlihat berdesakan berbelanja bahkan ada juga yang tidak menggunakan masker meski suasana padat di Pasar Gandus, Palembang, Sabtu (23/5/2020).

Ibu rumah tangga yang belanja ini umumnya berburu keperluan lebaran, misalnya membeli lauk pauk misalnya ayam, ikan, daging juga bumbu dan kue.

• Pemandangan Kontras di Jalan Protokol dan Pasar Jelang Lebaran, Hari ke-3 PSBB Palembang

• Kabar Baik, Enam Warga Terpapar Covid-19 Di Lubuklinggau Dinyatakan Sembuh Jelang Lebaran

Harga sejumlah keperluan butuhkan pokok juga tidak terjadi lonjakan signifikan meski menjalang lebaran.

Berbeda dengan kondisi lebaran tahun lalu yang sejak seminggu sebelum lebaran harga sembako juga sayur mayur sudah melonjak tajam.

Ayam ras dibandrol Rp 30 ribu per kilo.

Harga ini sudah naik sejak sepekan lalu dari sebelumnya hanya Rp 20 ribuan saja per kilo.

Ikan sarden dibandrol Rp 20 ribu per kilo atau tidak ada kenaikan harga.

Ikan mujair dibandrol Rp 25 ribu per kilo, ikan patin dibandrol Rp 20 ribu per kilo.

Harga cabai merah keriting tetap masih anjlok dibandrol Rp 15 ribu per kilo.

Sementara itu cabe rawit juga tidak jauh berbeda dibandrol mulai Rp 12 ribu per kilo.

Bawang merah tetap terpantau tinggi dibandrol mulai Rp 50 ribu per kilo, sementara itu bawahg putih mulai Rp 20 ribu per kilo tergantung kualitasnya.

Sementara itu harga buah seperti pepaya, belewah, semangka juga tetap stabil Rp 5 ribu per kilo.

• 62 Sembuh dan 11 Meninggal, Update ODP, PDP dan Positif Covid-19 di Palembang Sabtu 23 Mei Pagi

• Jubir Gugus Tugas Muratara: Covid-19 Bukan Aib, Penderita Jangan Dibenci atau Direndahkan

Harga sayur mayur juga tetap stabil.

Kentang dan wortel dibandrol Rp 10-12 ribu per kilo, kol Rp 10 ribu per kilo, tomat Rp 8 ribu per kilo, sawi Rp 8-10 ribu per kilo, buncis Rp 15 ribu per kilo.

Salah seorang warga mengatakan tetap belanja ke pasar meski berdesakan karena harga lebih murah dan lebih banyak varian masakan yang bisa dipilih sehingga mudah.

"Kalau belanja di tukang sayur kan lebih mahal dan pilihan sayurnya itu-itu saja kalau ke pasar kan lengkap," ujarnya.