Potret Warga Miskin Palembang

Potret Warga Miskin Palembang, Tinggal di Gubuk di Atas Rawa, Tidur Tak Nyenyak Khawatir Ambruk

Penulis: Agung Dwipayana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fauzi merupakan warga Jalan Pangeran Sido Ing Kenayan, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Gandus.

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Ahmad Fauzi mengaku tak bisa tidur nyenyak setiap malam.

Ia selalu khawatir rumah semi permanen miliknya ambruk sewaktu-waktu.

Fauzi merupakan warga Jalan Pangeran Sido Ing Kenayan, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Gandus.

Sudah 10 tahun Fauzi menempati rumah berukuran 3x5 meter yang berdiri di atas lahan rawa tersebut.

Tak ada pilihan lain bagi Fauzi selain harus menempati rumah peninggalan orang tuanya itu.

"Inilah rumah kami memang keadaannya begini (cukup memprihatinkan, red)," kata Fauzi kepada Tribunsumsel.com yang menyambangi kediamannya, Jumat (15/5/2020).

Fauzi tak sendirian menempati rumah itu.

Pria 44 tahun itu tinggal bersama istri bernama Rohila dan putri semata wayangnya bernama Anisa yang berusia 9 tahun.

Sejak menikah pada 2010 lalu, Fauzi Memang tinggal di rumah yang sebagian besar materialnya terbuat dari papan dan atap seng tersebut.

Setelah 10 tahun tanpa renovasi atau perbaikan rumah, Fauzi mengatakan bahwa kediamannya mulai terdapat kerusakan di mana-mana.

"Namanya kayu bagaimanapun lapuk. Rumah saya juga ini sudah banyak yang bolong-bolong lantai, dinding dan atapnya," ungkap Fauzi.

Karena tak memiliki biaya, Fauzi mengaku belum memperbaiki atau mengganti kayu bahan baku rumah.

Sehingga ia memilih bertahan dan berharap ada orang yang mau membantunya.

"Kalau hujan, bocor di mana-mana. Kalau malam, tidur harus pakai kelambu kalau tidak ingin digigit nyamuk," ungkap Fauzi yang sehari-hari bekerja menjadi sopir angkot ini.

Tampak di kediaman Fauzi, satu-satunya 'barang berharga' yakni sebuah televisi tabung 24 inci yang terletak di ruang tengah rumahnya.

Halaman
12

Berita Terkini