TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Sebagai langkah preventif untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona, Garuda Indonesia melakukan beberapa jenis perawatan kebersihan pesawat terbang sesuai dengan standar operasional perusahan (SOP).
Dijelaskan Sales and Service Manager PT Garuda Indonesia (Persero) TBK Branch Office Palembang, Meisye Paulina Tambunan hal ini berlaku untuk semua jenis pesawat yang beroperasi baik domestik dan penerbangan Internasional.
"Pada dasarnya setiap hari sebelum ataupun pasca penerbangan, pemberlakuan standar kebersihan pesawat terbang selalu dilakukan bahkan sebelum cleaning service masuk ke pesawat akan terlebih dahulu mengecek apakah ada barang penumpang yang ketinggalan," jelasnya, Kamis (5/3/2020).
Hanya saja, dengan merebaknya kasus Corona diakui Meisye perusahaan melakukan perawatan lebih intensif seperti inflight cleaning, basic interior cleaning, exterior washing, disinfeksi (untuk virus) dan disinseksi (untuk serangga).
Terutama fungsi Disinfeksi akan memusnahkan mikro-organisme yang dapat menimbulkan penyakit virus, bakteri, dan protozoa parasite. Untuk pencegahan wabah Covid-19 dari pesawat yang telah digunakan, hal ini telah dilakukan pada rute dan dari ke Tiongkok maupun membawa penumpang yang terindikasi terinfeksi virus.
"Ini sudah dilakukan sejak 31 Januari hingga 4 Februari, dan 13 Februari kemarin sebelum penutup rute ke Tiongkok. Tak hanya sentuhan pada pesawat, awak kabin juga diberikan edukasi bagaimana penanganan apabila mendapati penumpang yang memiliki gejala di pesawat. Dalam setiap penerbangan, sebelum boarding awak kabin juga menyemprotkan cairan disinfektan," jelasnya.
Selain itu, kata Meisye di kantor layanan Garuda Indonesia cabang Palembang saat ini juga disiapkan hand sanitizer bagi konsumen dan pegawai. "Untuk penggunaan masker memang belum kita gunakan karena dikhawatirkan konsumen malah terganggu atau terkesan tidak sopan. Hanya saja, bila kita dapati konsumen dalam kondisi sakit tentu kita mengharapkan untuk dapat menggunakan masker," ujarnya.
Sejauh ini, pasca merebaknya virus covid 19 trafik penumpang pesawat belum menunjukkan dampak bearti karena pada kurun waktu Januari hingga maret masuk dalam kategori low session. "Sekarang masih dikisaran 60 persen okupansi kami. Berbeda saat puasa dan musim lebaran yang hampir 100 persen. Sekarang beberapa rute domestik masih menjadi favorit," tutupnya. (Cr26)