Muhyiddin mengatakan kepadanya "politik lebih penting daripada prinsip".
"Tapi Muhyiddin mau menerima apa saja. Dia mengatakan politik lebih penting daripada prinsip."
"Dia berkata akankah aku mendukungnya, aku berkata aku tidak punya pilihan, apakah aku mendukungnya atau tidak, tidak relevan."
"Dia berkeliling dan mengatakan saya mendukung pencalonannya sebagai perdana menteri," kata Mahathir.
Tetapi selama pertemuan dewan tertinggi Bersatu Minggu lalu, Mahathir mengatakan dia telah meminta dewan untuk tidak membuat keputusan untuk meninggalkan Harapan.
"Tetapi pada akhirnya, Bersatu memutuskan untuk meninggalkan Harapan."
"Dengan itu, Harapan telah kehilangan mayoritas dan tidak bisa menjadi pemerintah lagi," katanya.
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id