Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Rahmat Aizullah
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Jelang Pilkada serentak tahun 2020 di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), ujaran kebencian atau hujatan semakin ramai di media sosial (medsos).
Misalnya di facebook, postingan bernuansa ujaran kebencian atau hate speech ditebarkan oleh akun-akun tidak jelas alias akun bodong.
Sedangkan akun resmi biasanya hanya melontarkan satire atau sindiran bersifat umum terhadap para bakal calon yang akan maju di Pilkada Muratara 2020.
Ujaran kebencian yang dilakukan oleh akun-akun bodong tersebut salah satunya dialami bakal pasangan Devi Suhartoni dan Ustad Inayatullah.
Tak hanya Devi dan Inayatullah, para bakal calon lainnya juga menerima hujatan dari oknum pengguna medsos yang tidak bertanggung jawab tersebut.
Bakal pasangan Devi Suhartoni dan Ustad Inayatullah mengajak timnya untuk tidak perang hujatan di medsos.
"Jika ada hal negatif tentang kami berdua, tidak perlu ditanggapi, tidak usah berdebat di medsos," kata Devi Suhartoni, Selasa (11/2/2020).
Ia meminta timnya agar tidak ikut-ikutan menebar kebencian dan fitnah, serta mengumbar aib dan keburukan siapapun, baik bakal calon maupun timsesnya.
Ia juga meminta timnya untuk tetap solid bergerak dengan menebar kegembiraan dalam setiap pergerakan sosialisasi yang mereka lakukan.
Menurut Devi, jika ada yang menghujat dirinya dan Ustad Inayatullah atau pun timnya, maka jangan dibalas dengan hujatan.
Melainkan didoakan agar yang berperilaku jahat itu diberikan kemudahan hatinya oleh Tuhan untuk menjaga nilai-nilai kebaikan.
"Tidak ada gunanya perang hujatan, fitnah, mengumbar aib orang, cukup tau dan istighfar saja," kata Devi.
Dalam pencalonannya, Devi mengusung slogan 'Menuju Citra Muratara Berhidayah'.
Mewujudkan Kabupaten Muratara yang cerdas, inovatif, transparan, responsive dan akuntabel.
"Kita mau menuju Muratara berhidayah, kita mau bertarung di Pilkada ini secara baik dan gentle," tegas Devi.
Ia mengatakan, saat ini timnya tengah fokus menyosialisasikan visi dan misi kepada masyarakat.
"Masalah nanti masyarakat terketuk hati untuk memilih siapapun biarlah itu hatinya dan bisikan Allah untuk masa depan Muratara lebih baik," ujarnya.
Ustad Inayatullah menambahkan, pencalonannya mendampingi Devi Suhartoni di Pilkada Muratara 2020 ini untuk kebaikan Muratara.
"Kami dalam Pilkada ini ingin damai, tetap di jalur dan koridor demokrasi yang indah dan terpelajar dalam setiap proses Pilkada," katanya.
Mereka hanya ingin menjemput takdir dengan niat membangun Kabupaten Muratara yang lebih baik sebagai estafet kepemimpinan saat ini.
"Mudah-mudahan kami ditakdirkan dan dibantu masyarakat untuk menjadi pemimpin Muratara," harapnya.
Ia mengajak seluruh timnya untuk menjaga persahabatan, kekeluargaan dan tetap menjalin tali silaturahmi dengan orang yang berbeda dukungan.
"Jangan umbar kebencian di medsos, cukup diam saja, karena medsos menjadi ladang dosa," katanya.
Ia berharap Kabupaten Muratara kedepannya bisa lebih baik dalam bingkai keagaaman dan berhidayah atas kehendak Allah SWT.