TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH-Seorang tukang ojek bernama Leo Febriansyah (32), tewas mengenaskan setelah dibacok sesama rekan ojek, Selasa (26/11/2019) sekitar pukul 13.30.
Leo, warga Jalan Merak Kelurahan Tugu Kecil Kecamatan Prabumulih Timur, tewas dengan luka tusuk di dada kiri dan dada kanan serta di bagian perut.
Korban tewas setelah sempat dibawa ke Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit AR Bunda kota Prabumulih.
Korban tewas ditusuk rekan sesama ojek bernama Rojaya alias Jay (31).
Jay merupakan warga Jalan Cemara Kelurahan Sri Basuki Kecamatan Kota Bumi Bandar Lampung.
• Jaksa KPK Tunjukan Buku Biru di Sidang Suap Bupati Muaraenim, Nama Ahmad Yani Ditulis Omar
Peristiwa perkelahian hingga berujung kematian itu terjadi di Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya di pangkalan ojek samping Kantor Sintap sebelah SPBU Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur.
Perkelahian itu sendiri menurut warga diduga akibat berebut lapak ojek dan berebut penumpang.
Tersangka Hendak Menikah
Rojaya alias Jay (31 tahun), warga Jalan Cemara Kelurahan Sri Basuki Kecamatan Kota Bumi Bandar Lampung ditangkap polisi, Selasa (26/11/2019).
Jay ditangkap karena telah membunuh Leo Febriansyah, pria sama profesinya sebagai tukang ojek.
Selama ini Jay tinggal kos di Jalan Angkatan 45 Prabujaya Prabumulih.
Jay mengaku membunuh Leo Febriansyah (32) menggunakan pisau yang dibeli menggunakan uang tabungan nikah.
"Aku balik ke rumah nyari pisau tapi katik, karena rasanya harga diri laki-laki aku diinjak-injak terus aku bongkar tabungan atau celengan untuk aku nikah,"
"Terus beli pisau ke pasar sehargo Rp 60 ribu," ungkap Rojaya ketika dibincangi di ruang PPA Satreskrim Polres Prabumulih, Selasa (26/11/2019).
Jay menuturkan ia bersama pacar berencana menikah akhir Desember tahun ini.
• Viral Belasan Ojek Online Tertipu Order Fiktif, Antar Makanan Jutaan Rupiah ke Rumah Kosong
Karena waktu pernikahan semakin dekat, Jay semakin giat mencari tambahan uang untuk modal menikah.
"Rencana kami mau akad nikah akhir Desember nanti, resepsinya menyusul. Karena itu saya kumpulin duit nabung, sehari dapat ngojek kadang Rp 70 ribu kadang kurang dan kadang lebih, itu ditabung untuk modal nikah," tuturnya.
Rohjaya mengatakan dirinya merupakan perantau dari Lampung dan bekerja pertama di Prabumulih sebagai sales elektronik.
Ia kemudian berhenti lantaran ada permasalahan.
"Aku dulu melihat di media ada lowongan di Prabumulih setelah dihubungi katanya ada tempat menginap dan gajinya lumayan, makanya saya merantau di kota Prabumulih, sekarang sudah berhenti dan ngekos di Jalan Angkatan 45," katanya.
Pria yang tubuhnya banyak tato ini mengaku selama bekerja sebagai sales dirinya memang sering ngojek untuk mencari tambahan.
Apalagi setelah bekerja ia berpacaran dengan seorang gadis yang tinggal di wilayah sukajadi Prabumulih.
"Aku memang sudah sering ngojek tapi katik pangkalan khusus, tapi sering pindah-pindah."
"Rencano nak nikah tiba-tiba cak ini, aku khilaf dan marah karena harga diri diinjak nian rasonyo, katik tepikir dan firasat nak cak ini," katanya seraya mengaku berurusan dengan hukum baru sekali ini.
Kronologi
Rojaya alias Jay (31) pembunuh tukang ojek di Kota Prabumulih sudah diamankan pihak kepolisian.
Jay seusai membunuh langsung diserahkan warga Ketua Rukun Warga (RW) setempat.
Dihadapan petugas, Jay mengakui jika dirinya membunuh Leo (korban;red) lantaran kesal.
Pemicunya karena korban memarahi dirinya, yang ikut mangkal di pangkalan ojek Jalan Jenderal Sudirman tepatnya di samping Kantor Sintap sebelah SPBU Prabujaya itu.
"Kamu ini pulang kemana?, enak be benar mangkal di sini, gara-gara kamu aku tidak dapat rezeki'," jelas jay mengulangi perkataan korban.
Mendengar ucapan korban, Jay pun menjawab alasan apa sampai dia melarang untuk mangkal di pangakalan ojek.
Karena mendapat tantangan untuk berkelahi, Jay akhirnya pulang dan mencari pisau, saat berada di rumah Jay tak menemukan pisau.
Hingga akhirnya Jay membeli pisau cap garpu di Pasar
"Sudah aku beli aku ke pangkalan ojek lagi, tapi dia tidak ada karena sedang mengantar penumpang," jelas Jay.
"Bahkan dia sempat mengambil balok kayu, tapi aku diam saja, hingga akhirnya balok kayu itu dibuang oleh korban," ungkapnya.
Kemarahan pelaku akhirnya memuncak, setelah korban menarik kerah baju pelaku.
Kesal karena diperlakukan kasar, pelaku langsung menusuk tubuh korbannya tiga kali
"Pertamo aku tusuk perutnya, terus dia melawan dan coba merebut pisau, jadi aku tujah terus," kata pelaku..