Berita Muratara

Cerita Alumnus Unsri Mengajar Suku Anak Dalam, Mudah Tersinggung tidak Bisa Dibentak

Penulis: Rahmat Aizullah
Editor: Wawan Perdana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anak-anak dari komunitas Suku Anak Dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah non formal asrama Dinas Sosial Kabupaten Muratara.

Meskipun mereka salah, ternyata tidak bisa dimarah atau dibentak, karena hal itu dapat membuat mereka enggan mengikuti pembelajaran.

Oleh sebab itu, sebagai tenaga pendidik harus memberikan pengertian yang lebih halus dan menegurnya dengan lemah lembut.

"Kita harus menghargai latar belakang mereka. Walaupun mereka salah jangan dibentak, sangat mudah tersinggung mereka ini," katanya.

Sementara itu, pembina asrama Dinas Sosial, Yuli mengatakan, selama dididik anak-anak Suku Anak Dalam sudah ada perkembangannya.

Gerindra Minta Edhy Prabowo Maksimalkan Sumber Daya Laut, Jangan Lagi Ada Impor Garam

Beberapa di antara mereka yang memiliki kemampuan setara dengan siswa-siswi pada umumnya sudah dipindahkan ke sekolah formal.

"Mereka tidak selamanya dididik di sekolah non formal ini. Di sini kita memberikan ilmu dasar, setelah mereka bisa kita pindahkan," ujarnya.

Ia menyebutkan, sudah ada 8 anak-anak Suku Anak Dalam dari asrama Dinas Sosial yang dipindahkan ke SMA Plus Bina Satria Rupit.

"Kita ajarkan dulu di sini, setelah mereka sudah siap ditempatkan di sekolah luar, maka kami lepaskan mereka," tambahnya.

Berita Terkini