Enzo adalah keturunan Prancis. Ayahnya adalah warga negara Prancis.
Sementara, ibunya dari Sumatera Utara, Indonesia.
Ia lahir di Prancis, dan sempat mengenyam Sekolah Dasar (SD) di sana. Sang ayah bernama Jean Paul Francois Allie.
Ibunya, Siti Hajah Tilaria. Ketika, ayahnya meninggal di tahun 2012 lalu, Ibunya membawa Enzo pulang kembali ke Indonesia.
Di Indonesia, Enzo bersekolah di SMP, dilanjutkan dengan pendidikan Pesantren di daerah Serang.
Usai lulus pendidikan di sekolah, Enzo berkeinginan untuk menjadi seorang perwira.
Ia pun mengikuti seleksi Calon Taruna Akademi TNI. Seleksi panjang dan sulit ditempuh.
Ia pun berhasil masuk dan menjadi calon Taruna Akademi TNI. Tiga bulan ke depan, ia akan menempuh pendidikan dasar di Akademi Militer Magelang.
Sepeninggal ayahnya, Enzo dan ibunya kembali ke Indonesia dan menjadi WNI.
Ia pun mengenyam pendidikan di Indonesia, sempat masuk pesantren, sampai kemudian ia mengikuti seleksi calon taruna Akademi TNI, dan dinyatakan lolos
"Iya betul ada calon taruna keturunan. Bapaknya Prancis, Ibunya orang Sumatera Utara.
Kemudian sejak bapaknya almarhum, dibawa oleh ibunya ke indonesia dan dimasukkan ke pesantren," ujar Laksdya TNI, Aan Kurnia, Selasa (6/8/2019) di sela upacara pembukaan pendidikan dasar kemitraan Caprabhatar Akademi TNI-Akpol Tahun 2019 di Lapangan Sapta Marga, Akademi Militer, Magelang.
Menurut Aan, Enzo adalah seorang pemuda yang berbakat. Ia dapat menguasai empat bahasa, baik Inggris, Prancis, Jerman hingga Jepang.
Pengetahuan agama dan mengajinya pun dinilainya bagus. Secara kemampuan fisik, Enzo sudah memenuhi standar sebagai Calon Taruna, meski dengan wajah berkulit putih atau bule.
"Itu ngajinya saja saya mungkin kalah. Ngajinya hebat. Agamanya bagus. Dia juga bisa menguasai empat bahasa, Inggris, Prancis, Jerman, Jepang.