Baca tanpa iklan
Untuk menghindari polemik berkelanjutan, Iwan mengaku sudah diperintahkan Sekda untuk menunda acara tersebut.
Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Kabupaten PALI, Ustad M Erlin Susri menjelaskan, bahwa kegiatan tersebut seolah-olah mendukung keberadaan Waria yang ada di Kabupaten PALI.
• Pemalak Sopir Truk Tewas Ditembak Korbannya di Simpang Macan Lindungan Palembang
Dampaknya, kata dia, dapat menimbulkan kelompok Waria baru.
"Kita ketahui sosialisasi sex bebas bagus, namun hendaknya Dinkes PALI tidak saja hanya sosialisasi bahaya dan pergaulan bebas saja terhadap mereka (Waria), melainkan memberikan penyadaran agar mereka kembali kepada hakikat qodrat mereka itu sendiri sebagai laki-laki," ungkapnya.
Menurut dia, sosialisasi ini seharusnya juga diberikan kepada anak-anak muda baik dikalangan pelajar, mahasiswa dan umum.
Apalagi, jika Dinkes PALI melibatkan tokoh agama dalam sosialisasinya, sehingga dibahas juga dari sisi hukum sosial dan agamanya.
"Jelas kami menolak adanya kegiatan yang seolah melegitimasi Waria di PALI, karena melanggar agama, dalam konteks agama manusia itu cuma ada laki laki dan perempuan," jelasnya. (SP/ Reigan)