Baca tanpa iklan
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Jajaran Polresta Palembang unit Pidsus dan Tipikor memanggil dan memeriksa jajaran KPU Sumsel.
Pemanggilan ini terkait dugaan pelanggaran pidana pemilu dengan tersangka 5 komisioner KPU kota Palembang.
Dari pantauan terdapat Ketua KPU Sumsel Kelly Mariana, dan Komisioner KPU Sumsel divisi Hukum Hepriyadi yang diperiksa tim penyidik, Sabtu (15/6/2019).
Komisioner KPU Sumsel Hepriyadi mengaku, ia dan ketua KPU Sumsel diperiksa tim penyidik sebagai saksi untuk meringankan 5 komisioner KPU Palembang yang telah ditetapkan sebagai tersangka sejak 11 Juni lalu.
"Saya dan ketua, serta didampingi 3 komisioner lainnya dimintakan keterangan sebagai saksi untuk meringankan bagi lima komisioner KPU Palembang," kata Hepriyadi di sela- sela pemeriksaan.
Dijelaskan Hepriyadi, pihaknya selaku lembaga setingkat lebih tinggi dari KPU Palembang, KPU Sumsel tetap akan memberikan dukungan baik langsung atau tidak langsung, atas kasus yang menimpa KPU Palembang.
"Kami tetap akan suport KPU Palembang, selama menyangkutkan kepemiluan. Namun yang pasti, KPU Palembang dari awal tidak ingin menghilangkan hak pilih masyarakat," capnya.
Ditambahkan Hepriyadi, memang keputusan yang diambil KPU Palembang soal pelaksanaan PSL itu, setelah berkoordinasi dengan KPU Sumsel hingga pengambilan keputusan, namun keputusan akhir tetap di KPU Palembang.
"Jelas pada poin d, dikatakan KPU untuk melaksanakan PSL di TPS yang memenuhi syarat perundang- undangan dan sesuai uu nomor 17 tahun 2017 dan PKPU No 3 yang sesuai. Hal itulah jadi patokan selama ini," tuturnya.
Dilanjutkan Hepriyadi, ia dan komisioner KPU Sumsel ditanya penyidik lebih kepada prosedur pelaksanaan PSL tersebut, sebab ada TPS yang tidak dilaksanakan.
• Saat Ini Komisioner KPU Sumsel Juga Diperiksa Intensif, Diduga Kasus Sama dengan KPU Palembang
• Inilah Kronologi 5 Komisioner KPU palembang Tersangka: Dilaporkan Ketua Bawaslu Palembang