TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Instruksi Menteri Perhubungan RI, yang ingin waktu tempuh naik Light Rial Transit (LRT) Sumsel lebih capat sudah dilakukan uji coba penambahan kecepatan.
"Kita sudah melakukan beberapa kali tes/uji coba penambahan kecepatan. Tes pertama waktu tempuh jadi 60 menit, lalu 57 menit dan terakhir 53 menit," ujar Kepala Proyek LRT Sumsel Masudi Jauhari, Rabu (29/5/2019).
Lebih lanjut ia mengatakan, bahwa targetnya itu waktu tempunya bisa dibawah 50 menit.
Jadi yang diuji coba sekarang masih belum sampai target dan masih akan diuji lagi sampai sesuai target.
"Memang kecepatannya belum bisa maksimal, untuk yang sudah di tes terakhir di angka 20-60 km/jam.
Dengan waktu tempu 53 menit dari Stasiun DJKA-Bandara," katanya.
• Pemudik Lewat Tol Lampung-Palembang Dialihkan ke Lintas Timur, Bila Macet 5 Km di Gerbang Tol
• MUI Minta Pesbukers Ramadhan Stop Tayang, Adegan Tak Pantas Raffi Ahmad & Zaskia Jadi Penyebabnya
Menurut Masudi, secara desain kecepatannya bisa 100 km/jam.
Tapi kalau sistem tidak boleh melebih 80 km/jam, hal ini dilakukan demi keamanan dan lain-lain.
"Kami yakin bisa sesuai target. Kalau sekarang masih pakai taspat (pembatas kecepatan). Nanti kedepanya tidak lagi pakai taspat melainkan on board," ungkapnya.
Sementara itu Kepala Badan Pengelola Kereta Api Ringan Sumsel, Rosita saat dikonfirmasi mengatakan bahwa memang untuk LRT Sumsel ini terus dilakukan uji coba, agar dapat memperpendek waktu tempuh.
"Waktu tempuh saat ini masih di 60 menit. Masinis terus melakukan uji coba dengan penyesuaian taspat dua digit yaitu dibawah 50 menit. Harapanya kedepan waktu tempunya bisa dibawah 50 menit," katanya.
• Cucu Taipan Kapal & Miliki 60 Jabatan di Perusahaan, Bani Mulia Dikabarkan Akan Nikahi Lulu Tobing ?