Program Syiar Anak Negeri 2019 ini dilaksanakan mulai 4 Mei hingga 25 Mei 2019.
Diawali dengan proses karantina peserta dari seluruh nusantara.
Peserta yang masuk karantina merupakan peserta hasil seleksi dari 6 kota besar yang dilaksanakan di Kampus UIN di masing-masing kotanya.
Diantaranya UIN Walisongo Semarang, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Alauddin Makassar, UIN Antasari Banjarmasin dan UIN Sumatera Utara.
Pelatih sekaligus pembina grup Nasyid Khazanah, Wahidin Abdurrahman mengatakan, akan tetap mengarahkan anak-anak didiknya setelah meraih kesuksesan di program Syiar Anak Negeri 2019
"Insya Alloh anak-anak nasyid Khazanah ini akan tetap dalam bimbingan saya selaku guru dan pembina sekaligus pelatih mereka. Dan insyaa Alloh anak-anak ini akhlaknya akan tetap saya arahkn agar bisa dijadikan teladan bagi teman-temannya yang lain," katanya.
• Pemalak Sopir di Simpang Fly Over Keramasan Palembang Dituntut 1 Tahun 6 Bulan Penjara
Wahidin juga mengatakan ada dua anggota Khazanah yang merupakan marbot masjid MAN 1 Palembang, yakni Nurcholis dan Abdul Karim.
"Jadi 3 orang yang kategori tidak mampu, 2 orang bersaudara kandung Nurcholis dan Abduil Karim, yang satunya lagi Hendra Setiawan, mereka berasal dari keluarga kurang mampu," katanya.
"Namun alhamdulillah berkat ikhtiar dan doa, mereka dapat meraih prestasi yang sangat membanggakan orangtua mereka, mudah-mudahan ini bisa menjadi motivasi bagi mereka meraih kesuksesan di masa depan," harapnya. (Elm/pendiskemenag)
Anggota grup nasyid Khazanah, beranggotakan 5 personil, yaitu :
1. Nurcholis
2. Abdul Karim
3. M Ammar Al Aslam
4. Hendra setiawan
5. Dimas Alraja Palpa