Lebih lanjut suami Ir Hj Suryanti Ngesti Rahayu itu menuturkan, pihaknya memerlukan bank data di tiap RT tersebut sehingga bisa merencanakan penuntasan program-program dan bisa membuat target akan selesai atau rampung kapan.
Misal data jalan rusak bisa prioritaskan perencanaan kapan akan selesai, masalah warga miskin akan ke dinas sosial mengatasi, masalah rumah belum terpasang gas ke Petro Prabu,
Masalah pengangguran ke dinas tenaga kerja, rumah belum terpasang listrik juga didata.
"Jadi semua bergerak tidak hanya menerima gaji tanpa kerja saja," bebernya.
"Kenapa ini kami genjot terus karena kami menginginkan ketika habis masa jabatan kami semua ada peningkatan berapa persen yang telah usai, jadi ada jangka menengah maupun jangka panjang," tambahnya.
Ke depan tinggal memasang rumah warga miskin dengan stiker sehingga ketahuan mana warga miskin mana tidak.