Kerusuhan di Kantor Bawaslu PALI

Demo Rusuh di Bawaslu PALI,  25 Warga Diamankan, Polisi dan TNI Korban Lemparan Batu

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Demo warga yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Tanah Abang Abab Bersatu (Mantab) berakhir rusuh di depan kantor Bawaslu Kabupaten PALI, Jumat (3/5/2019).

TRIBUNSUMSEL.COM, PALI-Ratusan warga yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Tanah Abang Abab Bersatu (Mantab) berunjuk rasa di depan kantor Bawaslu Kabupaten PALI, Jumat (3/5/2019).

Massa yang berorasi di depan Kantor Bawaslu Kabupaten PALI di Jalan Merdeka Kecamatan Talang ubi awalnya hanya saling dorong.

Aksi kemudian berujung menjadi kericuhan.

Massa menuntut Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kecamatan Tanah Abang dan Kecamatan Abab Kabupaten PALI.

Massa menilai banyak kecurangan terjadi di lapangan, seperti tidak adanya saksi saat pleno dilakukan dari tingkat PPK.

Menyandang Nama Muslim Muhammad Hermanto Wijaya, Saya Masuk Islam Dari Hati Saya

Berdasarkan data didapat di lapangan, akibat kerusuhan ini setidaknya 10 anggota kepolisian baik dari Polres Muaraenim dan Polsek Talang Ubi dan 1 anggota TNI mengalami luka.

Polisi sempat berusaha menghalau aksi ini namun banyaknya massa sehingga kericuhan tak terhindarkan.

Sekitar 25 orang, pria dan wanita diamankan kepolisian dan dibawa ke Polres Muaraenim.

Dalam orasinya, koordinator lapangan aliansi mantab, Erwin mendesak Bawaslu PALI untuk segera melakukan PSU.

Mereka menduga pemilu yang telah berlangsung 17 April lalu banyak penyimpangan yang terjadi.

"Karena itu kami minta pihak Bawaslu untuk merekomendasikan ke pihak KPUD PALI untuk melakukan PSU," teriak Erwin.

Gubernur Herman Deru Jawab Keluhan Netizen Perbaikan Banyak Jalan Rusak di Sumsel

Plt Kepala Kesbangpol PALI, Rizal Fahlevi mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan apa yang telah terjadi pada hari ini, lantaran dilakukan dari keluarga Calon Legislatif tidak terpilih dari dapil 3.

"Aliansi ini tidak terdaftar di Kesbangpol PALI, jadi seharusnya ini tidak terjadi. Tentu dalam mekanismenya seharusnya mereka protes dari tingkat KPPS dan PPK bukan saat pleno KPU," jelas Rizal Fahlevi.

Kapolsek Dilempar Batu

Kericuhan terjadi di depan kantor Bawaslu PALI, Jumat (3/5/2019).

Sejumlah anggota Polisi dan TNI menjadi korban lemparan batu yang dilakukan massa yang tidak bisa masuk ke kantor Bawaslu PALI.

Massa ini merupakan pendukung dari lima calon legislatif (Caleg) berasal dari PALI.

Lima caleg ini, mengerahkan massa agar meminta untuk dilakukan pemilihan ulang di dua wilayah.

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi, membenarkan ada massa yang melempar batu karena tidak bisa masuk ke kantor Bawaslu.

Massa tetap memaksa masuk meski sudah ada perwakilan dari masing-masing caleg yang diterima pihak Bawaslu.

"Karena berupaya untuk masuk, sehingga ditahan agar tidak masuk. Karena, sudah ada perwakilan mereka yang diterima. Akan tetapi, tiba-tiba langsung ada pelemparan batu ke arah anggota," ujar Supriadi, Jumat (3/5/2019).

Menurut Supriadi, awalnya massa melakukan unjuk rasa di kantor KPU.

BREAKING NEWS : Ratusan Relawan Prabowo-Sandi Gelar Deklarasi Kemenangan di Palembang

Akan tetapi, diarahkan Kapolres Muaraenim untuk ke Bawaslu. Karena, ranah untuk mengadukan kecurangan berada di Bawaslu bukan berada di KPU.

Sehingga, massa berpindah ke kantor Bawaslu.

Massa yang datang, akhirnya diterima pihak Bawaslu. Beberapa orang perwakilan, diterima pihak Bawaslu .

Namun, massa yang berada di luar tidak terima dan tetap memaksa untuk masuk.
Pihak keamanan yang melihat massa menerobos untuk masuk, langsung melakukan penahanan.

Pihak keamanan berupaya untuk mendorong massa agar berada di luar kantor Bawaslu.

Namun, saat itulah aparat dilempari batu.

Aparat yang dilempari batu, langsung berupaya memukul mundur massa yang terus berupaya untuk masuk ke dalam kantor Bawaslu.

Dalam aksi ini, sebanyak 25 orang yang merupakan pendukung dari lima caleg diamankan dan dibawa ke Polres Muaraenim.

Mereka diamankan dan diperiksa, apakah nanti ada unsur pidana atau tidak.

Bila nanti ada unsur pidana, maka 25 orang ini akan dikenakan proses hukum. (TS/ Raigan)

Anggota Polri dan TNI Terluka :

  1. Kapolsek Penukal AKP Alfian,
  2. Ipda Darma,
  3. Aiptu Nasran Hadi,
  4. Bripka Eriswan,
  5. Brigpol Noval,
  6. Bripda Roberto,
  7. Bripda M Aziz,
  8. Bripda Rahman,
  9. Bripda Berlin dan
  10. Sertu Rudi.
  11. Aiptu Nasran harus dilarikan ke rumah sakit

Berita Terkini