Jika ditotal selama 3 bulan ini lanjut Maman, rombongannya sudah berhasil mengumpulkan 900 karung berisi or.
Sebelum diambil untuk diolah keberadaan emas di dalam or dicek dulu dan didulang menggunakan piring kecil, jika emasnya ada akan terlihat walaupun sedikit.
"Kalau didulang menggunakan piring butiran emasnya terlihat maka kami ambil untuk diolah. Kalau tidak dicek takutnya or yang kami ambil tidak berisi emas malah rugi biaya saat pengolahan," ujarnya.
Untuk mendapatkan butiran emas tentu tidak mudah bagi penambang. Mereka bertaruh nyawa mengambil or atau napal hitam yang berisi emas dari dalam lubang tambang.
Or yang didapat harus diolah kembali untuk dimasukkan ke dalam gelundung.
Or yang diambil dari lubang tambang harus dihancurkan terlebih dahulu menggunakan godam hingga menjadi pecahan seperti batu kerikil.
Proses penggelundungan ini tidak dilakukan di sekitar areal lubang tambang, melainkan di belakang rumah warga penambang liar itu sendiri.
Makanya tak jarang setiap belakang rumah warga di Desa Sukamenang memiliki mesin gelundung sendiri untuk pengolahan emas.
Biasanya, karena Or yang akan dihancurkan mencapai ratusan karung, penambang harus mengupah orang lain untuk membantu menghancurkannya.
Setelah or berhasil dihancurkan hingga seperti batu kerikil lalu dimasukan kedalam gelundung dan diputar menggunakan tenaga mesin.
Hasil yang didapatkan tidak sepenuhnya butiran emas, tapi masih berupa butiran yang bercampur benda logam lain seperti perak dan lainnya.
Untuk memisahkan antara logam perak dan emas penambang liar menggunakan bahan kimia air raksa pada tahap pembilasan setelah penggelundungan selesai.
Tampak ada kolam penampungan limbah air raksa.
Butiran emas yang dihasilkan belum berwarna kuning karena masih terbungkus air raksa. Emas harus diolah kembali dengan cara dibakar atau yang mereka sebut disepuh supaya berbentuk kuning.
Emas yang dihasilkan kualitasnya beragam. Hasil penjualannya terkadang tidak sesuai dengan harga yang diingin sebab yang menjadi patokan mahalnya harga emas ditentukan dengan kadar yang tinggi.
Untuk menentukan ketinggian kadar emas biasanya bisa dilihat dari kasat mata jika emas selesai di sepuh berwarna kuning kemerahan maka menghasilkan kadar di bawah 10.