Berita Palembang

Mengenal Chris Leong Buka Praktik Terapis Ilegal di Palembang, Banyak Artis Jadi Pelanggannya

Penulis: M. Ardiansyah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Palembang meringkus 20 warga negara asing (WNA) yang menyalahi aturan izin tinggal dan membuka praktik terapis ilegal di hotel berbintang

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Satu dari 20 Warga Negara Asing (WNA) yang diamankan Kantor Imigrasi Palembang, Kamis (10/1/2019) adalah Chris Leong.

20 WNA itu ditangkap lantaran membuka praktik terapis ilegal di hotel berbintang Jalan R Soekamto Palembang.

Chris Leong adalah orang yang bertugas sebagai instruktur dalam setiap praktik yang diberikan.

Dia juga menyebut dirinya sebagai sinse atau tabib.

Keahliannya berawal dari turun temurun keluarganya.

Chris Leong mengaku merupakan keturunan ketiga yang menekuni pengobatan tradisional.

Video : Chris Leong Diamankan Pihak Imigrasi Palembang

Gubernur Sumsel Herman Deru Ajak Masyarakat Palembang Gunakan Moda LRT

"Metodenya, pakai tangan atau pijat. Tidak pakai alat, kalau pakai alat harus pakai tilam atau kasur."

"Saya pengobatan tulang, seperti tersangkut, terjepit urat. Ini menggunakan pengobatan alternatif tradisional China," ujar Cris Lion, pria asal Malaysia saat ditemui di kantor Imigrasi Kelas 1 Palembang, Jumat (11/1/2019).

Sejak berumur tujuh tahun, Chris belajar dari orangtuanya.

Dari situ, Chris menekuni pengobatan tradisional China.

Untuk memperdalam ilmu kesehatan tradisional, ia juga kuliah di salah satu universitas di China.

Usai kuliah, Chris lebih mendalami lagi ilmu pengobatan tradisional China.

Dari situ menurutnya, namanya mulai banyak dikenal.

Tanpa Kompromi, Kanwil Kemenkumham Sumsel Akan Kirim 20 WNA Praktik Terapi Ilegal ke Pengadilan

Tahun ini Sumsel Jadi Provinsi UHC, HD Resmikan Kantor BPJS Kesehatan

Melalui agensi, ia selalu diundang untuk mengisi kegiatan atau sebagai instruktur baik itu di universitas maupun hotel hingga perusahaan.

"Saya diberi gelar profesor dari enam universitas yang pernah saya datangi. Saya hanya diundang sebagai instruktur. Saya tidak pernah meminta uang," ujarnya.

Menurutnya, ia datang ke suatu negara melalui undangan dan mengikuti agenda agensi.

Ia hanya memberikan pengarahan mengenai kesehatan terhadap yang hadir.
Sedangkan, orang yang melakukannya merupakan sukarelawan.

"Saya datang semuanya sudah siap, misalnya datang ke Hongkong, agensi yang mengatur. Seperti di Indonesia juga agensi yang mengatur. saya dijemput dan diantar ke hotel dan tidak pernah bertemu dengan agensi."

"Saya datang ke acara hanya memberi ceramah. karena saya profesor dan instruktur. mereka itu ikut hanya ingin belajar dan hanya sukarelawan dan hanya ingin bertemu saya," katanya.

Video : Dua Pria Mencabuli Rekan Kerjanya Sediri di Warung Bakso

9 Objek Wisata dan Restoran di Jakabaring Palembang, Ada Taman Burung, Waterpark & Pindang Meranjat

Banyak Artis Jadi Pelanggannya

Chris Leong yang memiliki nama asli Leong Yann Kong mengaku sudah lama menjadi seorang terapis pijat otot dan tulang sebelum dirinya tertangkap di Palembang, Sumatera Selatan.

Menurutnya, tak hanya di Indonesia, Hongkong dan Australia pernah ia datangi untuk membuka praktik pijat kilat mengobati seluruh pasien.

"Sebelumya saya di Medan, Palembang kota kedua," kata Chris dikutip dari kompas.com.

Selain itu, Chris mengaku banyak dari kalangan artis mejadi pelanggannya di Jakarta untuk mengobati gangguan tulang dan lain sebagainya.

"Banyak yang cari saya (untuk terapi pijat), ada iya (artis), ada juga Polisi yang saya bantu," ujarnya.

Soal penyalahgunaan Visa, Chris mengaku tak mengatahui hal tersebut karena telah diatur oleh salah satu rekannya bernama Selvi.

"Saya datang hanya untuk membantu orang, jadi saya tidak tahu itu (penyalahgunaan Visa)," jelasnya.

Hasil penelusuran Kompas.com, video terapi pengobatan Chris Leong banyak tersebar di Youtube.

Para pasien terlihat datang dari berbagai kalangan seperti anak kecil hingga orang dewasa.

Chris pun mengaku, hanya membutuhkan waktu beberapa menit untuk menyembuhkan satu orang pasien hingga iapun bisa menangani puluhan bahkan ratusan pasien dalam satu hari.

Berita Terkini