TRIBUNSUMSEL.COM,BATURAJA –Durian jenis semengok sakti tersisa satu batang terletak di Desa Tanjungan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU).
Durian jenis ini sudah dapat pengakuan atas kualitasnya dengan mendapat juara pada ajang kontes tingkat nasional pada beberapa tahun lalu.
Durian jenis ini namanya sudah dipatenkan.
Menyadari keberadaannya sudah mulai langkah. Atas intruksi Bupati Ogan Komering Ulu (OKU), Drs H Kuryana Azis, Dinas Pertanian setempat melakukan pengembangan dengan cara sistem grabting atau sambung.
Pengembangan sejak tahun 2018 kemarin.
• Jadwal Proliga 2019 di Palembang pada Jumat-Minggu, 11-13 Januari 2019, BSB Bertemu Samator
• Muddai Madang Yakin Gubernur Sumsel Berikan Solusi untuk Sriwijaya FC
"Total ada 750 batang. 150 batang sudah kita serahkan bantuan ke Kebun Raya Universitas Sriwijaya. Masih sisa 600 batang lagi akan kita bagikan ke petani untuk dikembangkan,” kata Kepala Dinas Pertanian OKU, Joni Saihu.
Joni Saihu hadir dalam Launching Durian Unggul “Semengok Sakti” dan serah terima aset Tanaman Teknologi Pertanian (TTP), Kabupaten OKU di Kecamatan Semidang Aji, Senin (7/1/2019).
Joni menjelaskan dengan pengembangan ini, diharapkan ke depan durian jenis semengok sakti ini bisa terus berkembang.
Pasca kondisi pembibitan sistem grabting atau sambung kemaring pohon induk durian semengok sakti tahun ini gagal berbuah.
Sebab saat pengambilan pucuk batang, durian sememok sakti ini sedang berkembang.
• Tora Sudiro Dapat Ancaman dari Putri Bungsunya Karena Kebiasaan Ini, Berani Sekali
• Kasus Pengaturan Skor Terungkap, Dengan Rp 115 Juta Bisa Untuk Promosi Dari Liga 3 ke Liga 2
“Pasca itu kembangnya rontok dan gagal berbuah tahun ini. Kedepan kita akan cari cara lain untuk pembibitan agar tidak mengganggu batang induk,” jelas Joni.
Durian semengok sakti ini, buahnya besar dan rasanya manis. Lebih dari itu dagingnya tebal dan bijinya kecil. Durian ini juga memiliki aromah yang segar.
“Untuk sementara baru bibit yang kita adakan dan berikan kepada petani. Untuk lahan belum ada."
"Maka itu kita serahkan ke petani untuk mengembangkan durian ini di lahan mereka masing-masing. Paling cepat dalam waktu tiga tahun durian ini sudah berbuah,” jelasnya.
• Lihat Cara Petani Padi di OKU Timur Basmi Tikus Menggunakan Belerang
• Kisah Sedih Pengantin Ditipu WO Sampai Tamu Tak Makan, Pemilik WO Caleg Dapil 1 Palembang
Disamping itu Joni menjelaskan, OKU menerima serah terima TTP dari Kementerian Pertanian.