TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Para pedagang di pasar Cinde kecewa dengan proses pembangun pasar modern Aldiron Plaza Cinde yang dinilai lamban.
Mereka kecewa lantaran jarang terlihatnya para pekerja proyek Aldiron Plaza Cinde yang bekerja sehingga proses pembangunan pasar tak kunjung usai.
Seperti yang diungkapkan Roni (43), pedagang bumbu di pasar Cinde yang mengaku kecewa dengan kinerja pihak pembangun pasar.
"Bagaimana mau selesai, pekerjanya saja tidak ada yang bekerja. Sepanjang siang saya disini (pasar Cinde) tidak pernah saya lihat ada orang kerja. Kecuali pas awal-awal pemasangan tiang pertama waktu itu,"ujarnya, Rabu (5/12/2018).
Dikatakan Roni, hanya ada beberapa petugas dari pihak kontraktor yang sesekali datang dan mengecek keadaan alat-alat berat yang terdapat di dalam lokasi gedung pasar modern Aldiron Plaza Cinde.
"Kalau memang ada yang kerja, tidak mungkin rumputnya panjang-panjang begitu. Tempatnya saja ditutup pakai seng. Biar panas atau hujan. Siang atau malam sama saja, sepi disitu," ujarnya seraya menunjuk ke arah lokasi pasar modern Aldiron Plaza Cinde.
Hal serupa diungkapkan pemilik lapak buah di Pasar Cinde, Zaelani.
Ia mengatakan, akibat lambatnya proses pengerjaan pasar, omset dagangannya turun hingga lebih dari 70 persen.
"Kami disini bisa bertahan hanya dari langganan. Dari situlah kami bisa makan dan tetap bisa jualan. Kalau memang mengharapkan dari pembeli baru memang ada, tapi tidak bisa terlalu diharap," ujarnya.
Menurut Zaelani, sepinya pembeli yang datang ke pasar Cinde dikarenakan terbatasnya lahan parkir yang tersedia.
Khususnya bagi kendaraan roda empat.
"Dulu di sini bus-bus pariwisata saja suka mampir sambil bawa pelancong atau turis. Sekarang jangankan mau bis pariwisata, parkir motor saja terbatas. Belum lagi mobil, harus parkir disekitaran tempat batu akik. Itu kan lumayan jauh tempatnya dari sini. Wajar kalau lapak kami sepi,"ujarnya.
Tak hanya persoalan sepinya pendapatan saja, para pedagang di Pasar Cinde juga mengeluhkan banjir yang kerap membanjiri lapak mereka.
"Kadang, kalau lagi parah, airnya bisa sampai mata kaki. Disini memang dari dulu banjir, tapi sekarang banjirnya lebih parah dari yang dulu,"ujar Mang Den, pemilik lapak kerupuk kemplang di Pasar Cinde.
Mang Den berharap, akan ada pihak yang bergerak membantu menuntaskan persoalan yang dihadapi oleh para pedagang pasar Cinde saat ini.