Lima Anak Panti Kabur

Polisi Masih Dalami Penyebab Larinya Lima Anak Panti di Palembang

Penulis: M. Ardiansyah
Editor: Prawira Maulana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolsek Sukarami Mewawancarai Anak PAnti yang Kabur.

"Dipukuli," jawabnya sambil menghapus air mata menggunakan jilbab.

"Kenapa dipukuli," tanya Kapolsek kembali.

Namun, mereka sama sekali enggan berbicara langsung. Mereka memilih bungkam dan malah ada yang menangis.

"Mana yang katanya ada bekas dipukuli," tanya Kapolsek.

Spontan, keempat anak tersebut menunjuk seorang anak lelaki. Namun, mereka sama sekali tidak banyak berbicara mengenai mengenai pemukulan yang mereka alami.

Sementara itu, pemilik panti asuhan Yahwaliu yang sudah mendatangi kantor polisi Sukarami saat mendapat kabar kelima anak panti ini ditemukan.

Tribunsumsel berkesempatan mewawancarai Iwan dan Ria yang merupakan pemilik dan juga pengurus panti asuhan tersebut.

Tim dari Polsek Sukarami menjemput lima anak panti yang kabur. Mereka ingin pulang dengan berjalan kaki ke Muba. (ISTIMEWA)

Saat ditanyai alasan kelimanya pergi karena dugaan kekerasan, Iwan membantah. 
"Saya sama istri juga ingin tahu alasannya apa, karena sebelumnya tidak ada masalah apalagi kekerasan dan semacamnya," katanya.

"Mereka seperti biasa, pergi pulang sekolah sama teman-teman yang lain juga tidak ada ribut-ribut seperti biasa," tambahnya.

Ria yang merulakan istri dari Irwan dna juga selaku pengurus anak panti menceritakan jika Panti asuhan tidak menerima secara rutin bantuan dari dinas sosial.

"Sudah 8 tahun kita berdiri, untuk bantuan dari dinas sosial kita baru dapat dua tahun terakhir, satu tahun kita dapat RP 700.000," ungkapnya.

Selain itu panti juga tidak memiliki donasi tetap, namun tetap menerima bantuan dari masyrakat sekitar.

"Kita tidak ada donatur, hanya saja ada dari masyrakat tapi bukan uang hanya berupa sembako, seperti beras satu karung mie instan sekotak," tutupnya.

Berita Terkini