TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Puluhan warga 1 Ilir Palembang mengalami mual-mual sesak nafas oleh bocornya amonia PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri), Kamis (1/11/2018) malam.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Palembang, mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang mengecek langsung lokasi pencemaran lingkungan itu.
"Keluhan warga ini, harus segera mendapatkan respon dari pemerintah kota Palembang. Harus di tinjau ke lokasi dilakukan pengecekan,"
"sejauh mana polusi yang diakibatkan oleh PT Pusri," kata Ketua Fraksi Gabungan HABB di DPRD Sumsel Chandra Darmawan, Jumat (2/11/2018).
Baca: 19 Tahun Berkarier di Dunia Hiburan, Luna Maya Akui Tak Terlalu Suka Jadi Terkenal, Ini Alasannya
Baca: Kabar Penculik Anak di Babat Toman Muba Hoax, Polisi Pastikan Pria Itu Gangguan Jiwa
Diungkapkan Chandra, Pemkot Palembang harus berkoordinasi dengan PT Pusri dan pihak terkait lainnya.
"Kalau memang sudah pada tingkat yang mengkhawatirkan, agar segera dapat dilakukan tindakan yang tegas mengenai kejadian ini."
"Senin nanti akan kita rapatkan untuk membahas masalah ini di DPRD Palembang," tandasnya.
Sebelumnya puluhan warga RT 12 dan RT 13 di Kelurahan 1 Ilir Kecamatan Ilir Timur II Palembang, Kamis (1/11/2018) malam.
Warga merasa mual- mual, akibat menghirup udara yang diduga gas amonia dari pabrik PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang.
Menurut warga, kejadian yang berlangsung hampir 2 jam tersebut, tidak biasanya dan mengeluarkan bau yang sangat menyengat serta berdebu.
Baca: Tonton di HP, Pertandingan Persela vs Sriwijaya FC Melalui Live Streaming (TV Online O Channel)
Baca: Jadi Penemu Black Box Lion Air JT 610, Inilah Pasukan Batalyon Intai Amfibi, Latihannya Brutal
"Semalam debunya tebal benar, dan bau nyengit, terpaksa banyak- banyak berwuduk. Seperti pakai sabun saja," kata Marbot Masjid Sultan Agung Kelurahan 1 Ilir, Usman Matcit, Jumat (2/11/2018).
Usman menerangkan, kawasan masjid Sultan Agung, berjarak sekitar 2 Km dari pabrik PT Pusri, namun selama ini baunya tidak terlalu menyengat dan debunya tebal seperti semalam.
"Biasanya tidak seperti ini, dan cepat hilang. Tapi semalam cukup lama dari Magrib hingga jam 8 malam," terangnya.
Akibat kejadian tersebut, diungkapkan Usman, sebagian besar warga 2 RT di ring I pabrik PT Pusri tersebut, memilih mengungsi ditempat yang lebih aman.
Terutama keluarga terdapat anak- anak. Sementara PT Pusri sendiri menurunkan sejumlah mobil ambulans.