TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Sukma (37), ASN SKPD di lingkungan Pemkot Palembang, kaget bukan kepalang. Hasil pemeriksaan tim survei Dinas Kesehatan menggunakan smokerlyzer CO detector mendapati kadar asap di tubuhnya mencapai angka 13. Berbahaya karena sangat tinggi dari normalnya di angka 1-6.
Dia mendapat penjelasan dari tim survei bahwa angka normal kadar asap yang ada di dalam tubuh manusia adalah 1-6, adapun angka 7-10 merupakan zona yang mengindikasikan perokok pasif karena lingkungan yang buruk.
Sedangkan jika kadar asap dalam tubuh mencapai 11-30 kondisi ini mengindikasikan tingkat CO yang sangat tinggi dan sangat berbahaya bagi kesehatan.
Padahal Sukma selama ini menjalani pola hidup sehat bahkan lingkungan keluarganya pun tidak ada yang merokok.
"Suami saya gemar berolahraga dan tidak merokok, begitu juga keluarga dan orangtua saya bukan perokok, ya syok banget waktu udah diperiksa kadar asap saya di angka 13," Ujar Sukma.
Baca: Herman Deru : Perbaikan Jalan Provinsi di OKI Jadi Fokus Tahun Pertama Jabat Gubernur Sumsel
Baca: Istri Indro Warkop Meninggal - Ini Alasan Ada Perokok yang Lolos dari Kanker Paru-paru
Meski sudah menjalani hidup sehat, Sukma sulit menghindari untuk tidak menghirup asap rokok.
Rekan kerjanya yang mayoritas lelaki merupakan perokok aktif dan memiliki kebiasaan merokok di dalam ruang kerja yang menggunakan pendingin ruangan.
"Saya agak sulit menghindari, karena kan saya perempuan sendiri di dalam ruang kerja semuanya laki-laki, kebiasaanya merokok di dalam ruangan, jadi ya mau tidak mau, kadang-kadang saya yang terpaksa ke luar ruangan," tambahnya.
Padahal peringatan tertulis "Kawasan Bebas Asap Rokok" sudah melekat di dinding ruang kerja mereka.
Asya, yang juga merupakan seorang pegawai dinas tersebut, membenarkan adanya perilaku seperti itu.
"Tulisan sudah ditempel, kami sudah sering tegur langsung temen-temen yang suka merokok dalam ruangan ini, tapi mau bagaimana lagi, kayaknya gak ngaruh diomongin balik ke orangnya lagi sih," jelasnya.
Baca: Harnojoyo Ajak Bujang Gadis Unsri Promosikan Pariwisata Palembang
Baca: Usai Gempa 7,8 SR, Muncul Fenomena Tembok Raksasa di Selandia Baru
Hingga saat ini para pegawai masih menunggu hasil tes kesehatan yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kota Palembang. Menurut Asya jika hasil ini keluar ada harapan mereka agar pegawai yang merokok dapat menyadari perilaku mereka yang memberi dampak bahaya bagi kesehatan.
"Kami juga lagi nunggu hasilnya, kalau memang pegawai yang perempuan khususnya memiliki kadar asap yang tinggi yang disebabkan asap rokok, mudah-mudahan mereka sadar kalau bahaya bukan untuk mereka saja," ujar dia.
Dinas Kesehatan Kota Palembang setelah melakukan pemeriksaan kesehatan kepada sebanyak 300 pegawai dinas di 6 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Palembang.
Saat ini Dinkes masih merekap data setelah melakukan pemeriksaan kesehatan, salah satunya pemeriksaan kadar asap di dalam tubuh menggunakan alat pengukur yang disebut Smokerlyzer.
Kadinkes dr Hj Letizia, M Kes melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr Hj Fauziah, M Kes mengatakan, tes kesehatan ini guna mengetahui adanya kemungkinan risiko penyakit menular dan tidak menular terhadap pegawai yang berdampak pada kinerja mereka.
Baca: Kampanye Caleg, Akun Medsos Istri Tidak Terdaftar di KPU Tapi Ikut Berkampanye Itu Masuk Pelanggaran
Baca: Wagub Sumsel Mawardi Yahya Soroti Sumbangsih Perusahaan Bagi Warga Sumsel
Pemeriksaan ini dilakukan selama enam hari, pada satu dinas sebanyak 50 pegawai yang diperiksa.
Sementara hasilnya beberapa dinas terdeteksi tingkat kadar asap yang tinggi di dalam tubuh pegawai. Hasil akhir dari rangkaian tes itu akan dilaporkan kepada Walikota Palembang Harnojoyo.
"Sebetulnya tes yang kami lakukan merupakan salah satu program kami untuk mengetahui resiko penyakit menular dan tidak menular, salah satunya mengetahui kadar asap yang disebabkan dari asap rokok. Kami belum bisa menjelaskan berapa persentase pasti pegawai yang terindikasi asap berlebih dalam tubuh karena kami masih dalam proses rekap," pungkasnya.
Tidak seluruh ASN perempuan terpapar asap rokok. DW (42) salah satu Pegawai Negri Sipil (PNS) disalah satu dinas yang tidak terpapar asap rokok mengatakan bila lingungan dirumah atau tempatnya bekerja memamg bebas asap rokok.
"Alhamdullilah setelah dites asap yang ada dalam kandungan tubuh saya normal," ujar Dw, seorang ASN.
Dia mengatakan, rekan kerja lelaki di kantor tidak pernah merokok di dalam ruangan. "Pria yang bekerja di sini rata-rata merokok, tapi memangkan ada peraturan, slogan yang tertempel di dinding jadi tidak ada yang merokok di dalam ruangan apalagi saat sedang bekerja," jelasnya.
Di kantornya tidak disediakannya tempat khusus untuk para perokok, namun kebanyakan mereka memanfaatkan area di sekitar halaman kantor. (cr6/cr9)