TRIBUNSUMSEL.COM - Bencana gempa lombok ternyata banyak dipolitisasir oleh oknum tak bertanggung jawab.
Kabar hoax tersebut bertebaran di media sosial, baik twitter, Facebook maupun medsos lainnya.
Baca: Ridwan Kamil Bangsa Kita Punya Adab, Hentikan Makian Kampret dan Kecebong
Menyikap tersebut, Kepala Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia, Sutopo Purwo Nugroho menyebarkan informasi tentang adanya postingan hoax terkait dengan bencana gempa bumi di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Melalui akun Twitternya, ia memposting informasi hoax yang menuding BNPB menahan bantuan masyarakat untuk korban gempa Lombok yang didistribusikan melalui PT Pos Indonesia.
Baca: Mereka yang Dulu Kalah Dukung Prabowo Kini Berbalik Dukung Jokowi, No 4 Banyak Disukai Orang
Harusnya saat ada bencana, semua bersatu. Singkirkan perbedaan ideologi, politik, agama, dan lainnya untuk membantu korban bencana. Bencana itu urusan kemanusiaan. Masyarakat Lombok memerlukan bantuan kita semua. Jangan menyebarkan hoax. Jangan ada perpecahan diantara kita.
Kemudian adanya kabar masyarakat atau pengungsi memakan pakan ternak, namun semua itu sudah diklarifikasi kebenarannya.
Selain itu, ada dapat kabar bahwa bantuan ditahan, dan dalam informasi meminta memviralkan.
Terakhir, seolah-olah bantuan ada sarat kepentingan politik dengan memasang spanduk pencitraan.
Dilansir dari Tribunbali.com, Bencana gempa dengan kekuatan 7 Skala Ritcher menerjang Lombok Utara, Minggu (5/8/2018) malam.
Dampaknya dirasakan hingga ke Denpasar, dan mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan korban luka-luka.
Ditengah kondisi kepanikan, ada saja pihak tak bertanggungjawab, dengan mengatasnamakan mendapat informasi dari BMKG dan membuat was-was masyarakat.
Singkat kata, penyebar berita hoax.
Atas hal ini, Kapolresta Denpasar Kombespol Hadi Purnomo menyatakan, bahwa informasi apapun berkaitan dengan gempa, sebaiknya lebih difiliterisasi atau disaring dengan sebaik-baiknya.
Tidak ditelan mentah-mentah oleh masyarakat.
Jadi acuan dari informasi ialah BMKG dan melalui pihak Kepolisian atau pihak terkait lainnya.
Baca: Usai Maia Estianty, EL Rumi Bantah Rumah di Pondok Indah Dijual Ahmad Dhani, Itu Hanya Hoaks