Dikabarkan Tewas Usai Ditembak, Begini Gaya Hidup 'Mewah' Pangeran Arab Mohammed Bin Salman

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Duta Besar AS untuk Arab Saudi Robert Jordan menyatakan, pembelian yacht dan kastil memberikan sinyal adanya ketidakkonsistensian dengan reformasi ekonomi dan sosial Pangeran Mohammed.

Jordan menjadi dubes semasa pemerintahan Presiden George W Bush. "Minimnya kepeduliaan diri dari tindakan yang terefleksi inilah yang saya rasa mengejutkan," jelas Jordan.

Ia mengatakan, tidak menutup kemungkinan akan ada anggota keluarga kerajaan atau masyarakat yang berpikir bahwa Pangeran Mohammed adalah orang yang amat munafik.

Sehingga, imbuh Jordan, ada baiknya Pangeran Mohammed menyeimbangkan gerakan antikorupsi dengan pola belanjanya.

Akan tetapi, ada pula pihak yang menyatakan, kebiasaan belanja Pangeran Mohammed dengan gerakan antikorupsinya adalah dua hal yang berbeda. Bernard Haykel, profesor di Princeton University mengungkapkan, warga Arab Saudi tidak menganggap pembelian barang-barang mewah adalah korupsi.

"Ini bukan pria yang pergi ke Monako dan menghambur-hamburkan 100 juta dollar AS untuk berjudi. Kalau itu ceritanya lain," tutur Haykel.

Ia mengatakan, media-media Barat lebih fokus pada pembelian barang-barang mewah sang pangeran. Namun, warga Arab Saudi lebih fokus memikirkan pengenalan pajak baru, yakni pajak pertambahan nilai (PPN) dan pengurangan subsidi bahan bakar minyak (BBM).

Berita Terkini