Tragis! Setelah Makan Durian, 2 Gadis Ini Digilir Berulang Kali oleh 6 Pria

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

makan durian dan alkohol

Tingginya tingkat pemerkosaan yang kerap menimpa kaum perempuan menginspirasi seorang gadis remaja menciptakan alat yang diklaim bisa melindungi kaum perempuan dari para penjahat.

Gadis asal Farrukhabad, Uttar Pradesh, India yang bernama lengkap Sennu Kumari merupakan sosok remaja yang mengembangkan celana dalam tersebut.

Seenu telah menghabiskan uang sebesar $68 (Rp 884 ribu) untuk mendesain dan mengembangkan celana dalam mutakhir yang disebut bisa menolong para wanita dari kasus kekerasan seksual.

Celana dalam anti-pemerkosaan (Dailymail)

Celana dalam berwarna pink tersebut dilengkapi dengan beberapa fitur seperti kunci gembok, tombol untuk panggilan darurat, camera dan alat GPS.

Selain dilengkapi dengatn berbagai fitur, Sennu juga mengklaim sempak ciptaannya tersebut tahan peluru dan tak bisa disobek menggunakan pisau.

Menurut Seenu, para kaum perempuan tak perlu mengenakan celana dalam tersebut setiap saat.

Tombol dan fitur (Dailymail)

Namun dirinya menyarankan agar mengenakan celana dalam itu untuk perempuan yang sedang berada di luar rumah sendirian tanpa pendamping.

Jadi cara kerjanya, celana dalam yang telah dilengkapi dengan sistem penguncian cerdas ini hanya akan terbuka jika kata kunci yang dimasukkan benar.

Sementara itu fitur GPS akan mengirimkan sinyal lokasi di mana si pengguna berada dan langsung mengirimkan sinyal tersebut ke pihak yang berwajib.

Celana dalam prototipe (Dailymail)

Nah, jika merasa ada pria mencurigakan, mereka yang mengenakan celana dalam ini bisa langsung menekan tombol panggilan darurat langsung ke pihak polisi atau keluarga terdekat.

Fitur lainnya pada celana dalam ini yaitu adanya sebuah kamera yang bisa merekam video dan mengambil foto.

Prototipe celana dalam Sennu sendiri telah mendapatkan hak paten usai didaftarkan ke Yayasan Inovasi Nasional di Allahabad, India.

Hanya saja alat ciptaan Sennu tersebut masih banyak yang perlu diperbaiki mulai dari kualitas kain yang digunakan dan beberapa fitur penunjang lainnya, sebelum bisa diperjual belikan di pasaran. (Tribun Timur/Tribun Kaltim)

Berita Terkini